BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berhubungan dengan topografi bumi, diman setiap lekuk, celah, dan
tonjolan dari bumi ini baik di darat, laut, maupun udara dihuni oleh mahluk
hidup yang jumlah dan variasi jenisnya sangat baik sekali. Struktur dari mahluk
tersebut baik yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil ternyata dapat
dibandingkan, sejalan dengan urutan waktu pemunculannya sejak zaman purba
sampai masa kini. Perbandingan ini dapat diperoleh dari persamaan fisiologis dan
biokkimia serta perbendaan spesies melalui analisis konstitusi genetis masa
kini. Berdasarkan pada perbandingan-perbandingan yang detil diantara itulah
konsep evolusi dapat dijelaskan. Pengertian tentang konsep evolusi dapat timbul
baik secara alam maupun secara logika dari pengertian tentang genetika. Konsep ini
muncul bukan dari sejarah melainkan dikemukakan berdasarkan pada hasil-hasil
penelitian serta pengamatan yang banyak sekali terhadap persamaan dan
perbedaan dalam struktur dan fungsi dari
berbagai bagian dunia ini, diantaranya hasil penelitian dan pengamatan Charles
Darwin.
Kecenderungan utama dari kejadian evolusi tumbuhan dan hewan
menunjukkan terjadinya adpatasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata
sering melibatkan peningkatan spesialisasi dan kompleksitas dari struktur dan fungsi dari makhluk hidup.
Darwin merangkai beberapa gagasannya dari hasil temuan para sainatis yang
mempelajari fosil, sisa-sia atau jejak-jejak organisme dari masa lalu.
Kebanyakan fosil ditemukan di batuan endapan yang terbentuk dari pasir dan
rumput yang terkumpul di dasar laut, sungai, dan rawa-rawa. Gagasan buton dan lyell sangat mempengaruhi
pemikiran Darwin. Darwin sepakat bahwa jika perubahan geologis merupakan hasil
dari kerja yang lambat namun terus menerus dan bukan dari peristiwa yang
mendadak, maka bumi pastilah jauh lebih tua daripada usia beberapa ribu tahun
yang dipercaya luas saat ini. Akan tetapi Darwin bukanlah orang pertama yang
menerapkan gagsan perubahan bertahap ada evolusi biologis.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari evolusi ?
2.
Siapakah tokoh-tokoh yang mendasari teori evolusi ?
3.
Bagaimana sejarah dan perkembangan konsep teori evolusi ?
4.
Bagaimana mekanisme evolusi ?
5.
Apa saja prinsip evolusi ?
6.
Apa itu Ukuran Fitness ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari evolusi
2.
Mengenal dan memahami siapa saja tokoh-tokoh teori evolusi
3.
Memahami sejarah dan perkembangan konsep teori evolusi
4.
Bagaimana mekanisme evolusi ?
5.
Mengetahui apa saja prinsip evolusi
6.
Mengetahui apa itu Ukuran Fitness
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Evolusi
Evolusi adalah perubahan yang perlahan-perlahan yang dialami oleh
keturunan organisme. Keturunan suatu jenis berubah secara evolusi, sehingga
terdapat variasi jenis.[1]
Evolusi diartikan sebagai perubahan yang terjadi secara bertahap
dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari satu kondisi lainnya. Planet,
bintang, topografi dunia, susunan kimia dari bumi, elemen kimia dan vertikal
atom berubah secara bertahap yang dikenal sebagai evolusi anorganik.
Semua jenis hewan dan tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain
yang terjadi secara sederhana,misalnya modifikasi secara bertahap dan akan
terakumulasi pada generasi yang berhasil hidup, ini disebut sebagai evolusi
organik. Kecendrungan utama dari kejadian evolusi tumbuhan dan hewan
menunjukkan terjadinya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata
sering melibatkan peningkatan sepesialisasi dan kompleksitas dari struktur dan
fungsi dari mahluk hidup. Pada tahun 1859 Charles Darwin mempublikasikan
bukunya berjudul : “The Origin Of Species”. Buku ini mempunyai pengaruh
yang besar terhadap cara berpikir dunia barat. Isinya : semua organisme hidup
berasal dari nenek moyang yang sama yang telah mengalami evolusi. Spesies itu
tidak “fixed” tetapi berasal dari spesies lain yang telah mengalami perubahan
yang bertahap. Teori evolusi ini berlawanan dengan faham yang telah diterima
masyarakat luas, yaitu bahwa spesies tak pernah berubah, setiap spesies
ditempatkan di bumi dalam bentuk yang ada sekarang. Buku Darwin mengemukakan
banyak fakta yang dapat dijelaskan dengan teori evolusi, tetapi tidak dapat
dijelaskan dengan baik oleh teori ”special creation” (ciptaan khusus).
Darwin mengusulkan suatu mekanisme untuk menerangkan bagaimana perubahan
evolusi terjadi. Teori ini yang disebut seleksi alamiah merupakan dasar dari Origin
Of Spesies. [2]
B.
Tokoh-Tokoh Teori Evolusi
Telah banyak
ilmuan yang menerangkan adanya evolusi, tapi hanya beberapa yang mengajukan
teori. Hanya beberapa pula yang banyak penyokongnya serta pembuktian yang
meyakinkan sehingga dapat disebut hukum evolusi.
1.
Jean Baptiste Lamarck (1744-1829)
Jean Baptiste Lamarck (1744-1829) mengemukakan bahwa suatu
organisme mendapatkan atau kehilangan suatu alat tubuh, karena organisme itu
memerlukan atau tak menggunakan lagi alat tubuh itu. Hal ini akan diturunkan
kepada geneasi yang kemudian. Meskipun teori Lamarck kemudian tak diakui, aka
tetapi telah merangsang ahli lain terhadap pene;itian evolusi.[3]
·
Lamarck menempatkan fosil dalam satu konteks evolusi
Menjelang akhir abad ke-18, bebrapa ahli ilmu alam menyatakan bahwa
kehidupan telah berkembang besrsama-sama dengan evolusi bumi ini. Akan tetapi,
hanya satu di antara para pendahulu
Darwin yang mengembangkan suatu model komprehensif untuk mencoba menjelaskan
bagaimana kehidupan berevolusi. Dia adalah Jean Baptiste Lamark (1744-1829)
Lamarck mempublikasikan teori evolusinya pada tahun 1809, tahun
kelahiran Darwin. Lamarck saat itu mengepalai koleksi invertebrata di Museum
Sejarah Alam (Natural History Museum) di Paris. Dengan cara membandingkan
spesies masa kini dengan bentuk-bentuk fosil, Lamarck dapat melihat beberapa
garis keturunan, masing-masingnya memberikan urutan kronologis dari fosil yang
lebih tua hingga fosil yang lebih muda yang menuju ke spesies yang lebih
modern.
Apabila Aristoteles dikatakan melihat satu anak tangga kehidupan,
mak Lamarck melihat banyak, dan ia berpikir bahwa spesies dan dapat menaiki
anak tangga itu dan menjadi spesies yang lebih kompleks. Pada anak tangga yang
paling bwah terdapat organisme mikroskopik, yang diyakini oleh Lamarck
dihasilkan terus-menerus secara spontan dari bahan-bhan yng tak hidup. Pada
puncak tangga evolusi terdapat tumbuhan dan hewan yang paling kompleks. Evolusi
telah digerakkan oleh suatu kecendrungan naluriah untik menjadi semakin
kompleks, yang oleh Lamarck disamakan dengan kesempurnaan. Ketika organisme
mencapai kesempurnaan, organisme itu dapat semakin lebih baik berdaptasi dengan
lingkungannya. Dengan demikian, Lamarck yakin bahwa evolusi memberikan respons
terhadap sentiments interieurs, atau “kebutuhan yang dirasakan” oleh
organisme.
Lamarck terutama dikenang karena mekanisme yang dikemukakannya
untik menjelaskan bagaimana adaptasi spesifik berkembang. Mekanisme tersebut
menggabungkan dua ide yang populer pada masa Lamarck. Yang pertama adalah
menggunakan (use) dan tidak menggunakan (disuse), yaitu ide bahwa bagian-bagian
tubuh yang tidak digunakan akan menggalami penurunan. Di antara contoh-contoh
yang dirujuk oleh Lamarck adalah berkembangnya otot lengan atas (bicep) yang
lebih besar dari lengan pandai besi yang memegang palu seekor jerapah yang
membentangkan lehernya untuk mencapai dedaunan pada cabang-cabang yang tinggi.
Ide kedua yang dianut oleh Lamarck disebut dengan pewarisan sifat-sifat yang
diperoleh. Dalam konsep hereditas ini, modifikasi yang didapatkan oleh suatuorganisme
selama masa hidupnya dapat diteruskan ke keturunannya. Leher jerapah yang
panjang, demikian Lamarck beralasan, berkembang secara perlahan-;ahan sebagai
produk kumulatif banyak sekali generasi nenek moyang yang meregangkan lehernya
semakin tinggi dan semakin tinggi lagi.
Namun demikian, tidak ada bukti bahwa sifat-sifat yang didapatkan
tidak dapat diwariskan. Para pandai besi bisa meningkatkan kekuatan dan
staminanya sepanjang hidupnya karena mengayun-ayunkan palu yang berat, tetapi
sifat yang didapatkan bisa diwariskan, pada masa Lamarck konsep pewarisan
tersebut umumnya diterima ( dan memang Darwin tidak dapat menawarkan alternayif
lain yang dapat diterima). Namun demikian, bagi sebagian besara sejawat
Lamarck, mekanisme evolusi merupakan topik pembicaraan yang tidak relevan
karena mereka sangat yakin bahwa spesies sudah mantap dan tidak ada teori
evolusi yang dapat diterima secara serius. LamarcSSSk telah difitnah, khusunya
pleh Cuvier, yang tidak berperan dalam evolusi. Dalam retrospeksi, sesungguhnya
Lamarck pantas mendapatkn banyak kredit dan pjian bagi teorinya yang
berpandangan kedepan dalam berbagai hal, dalam tuntutannya bahwa evolusi merupakan
penjelasan paling bai bagi adanya fosil dan keanekaragaman kehidupan saat ini,
dalam pengakuannya atas kehebatan usia bumi, dan khusunya dalam penekanannya
pada adaptasi terhadap linkungan sebagi suatu produk utama evolusi.[4]
2.
Sir Carles Lyell (1797-1875)
Sir Carles Lyell seorang ahli geologi, menyokong dalam
pemikiran, bagaiman mekanisme evolusi. Ia mengemukakan teori uniformitarisme,
yaitu bahwa permukaan bumi sejak dulu dan seterusnya terus berubah, yang
disebabkam oleh daya yang sama. Perubahan itu dapat diamati dari strata batuan,
yang berumur juataan tahun, termasuk pula pembentukan berbagai fosil
(aafosilisasi).
3.
Charles Darwin (1809-1882)
Charles Darwin, mempelajari banyak tumbuhan dan hewan di berbagai
tempat di bumi. Penelitian yang istimewa di Kepulauan Galapagos, 750 km dari
panatai Equador, Amerika Selatan. Mendapat sokomgan besar dari Alfred Russel
Wallace, yang secar kebetulan meneliti flora dan fauna di Indonesia. Wallace
lah yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan flora dan fauna yang bersifat Asia
di daratan Sunda dengan flora dan fauna yang bersifat Australia di daratan
Sahul. Pada tahun 1858, Darwin dan Wallace bersama-sam mengemukakan reori alam.
Kemudian baru terbit buku Darwin, The Origin of Spicies (1859), sehingga Darwin
lah yang terkenal.
Teori evolusi dari Darwin disimpulkan sebagai berikut :
a.
Organisme Yang sejenis (species) tidaklah sama benar, tetapi
terdapat sedikit variasi, dan anak-anaknya akan serupa denga induknya.
b.
Anaknya (keturunannya) lebih banyak dari jumlah yang terus dapat
hidup (survive).
c.
Agar supaya tetap hidup, anak-anaknya harus bersaing yang satu
dengan yang lain (struggle for life).
d.
Hanya individu yng dapat mengadaptasi dengan lingkungannya terbaik
dapat terus hidup (survival for the fittest).
e.
Jenis yang baru, berasal dari jenis lama dengan perjalanan waktu
dari generasi ke generasi.
Penelitian genetika menambahkan, bahwa hanya variasi yang terlibat
dalam chromosom sajalah yang dapat menurun kepada generasi selanjutnya. [5]
Di dalam bukunya, Darwin mengembangkan dua gagasan utama bahwa : “Penurunan
dengan modifikasi menjelaskan kesatuan dan keanekaragaman makhluk hidup dan
bahwa seleksi alam menyebabkan kecocokan antara organisme dengan lingkungannya”
.
a.
Penurunan dengan modifikasi:
Dalam sketsa
tahun 1837, Darwin menuangkan gagasanya mengenai pola percabangan evolusi.
Darwin memandang sejarah kehidupan sebagai sebuah pohon, dengan banyak cabang
dari batang bersama menuju ranting termuda. Penurunan dengan modifikasi, pohon
evolusi gajah kerabatnya didasarkan terutama pada fosil-anatomi, urutan
kemunculan pada strata dan distribusi geografiknya, dan perhatikan bahwa
sebagian besar cabang garis keturunan berakhir pada kepunahan (garis waktu
Tidak menurut skala.[6]
b.
Seleksi buatan,seleksi alam, dan Adaptasi
Darwin
mengajukan sebuah mekanisme seleksi alam untuk menjelaskan pola-pola evolusi
yang teramati. Darwin kemudian menjabarkan empat pengamatan terhadap alam yang
kemudian digunakannya untuk menarik dua kesimpulan: [7]
Pengamatan
1 :
Anggota
populasi seringkali sangat bervariasi dalam sifat-sifatnya.
Pengamatan 2 :
Sifat-sifat yang diwariskan dari induk atau orang tua kepada
keturunannya.
Pengamatan 3 :
Semua spesies
mampu menghasilkan keturunan lebih banyak dari pada yang dapat di dukung oleh
alam.
Pengamatan 4 :
Akibat kekurangan makanan atau sumber daya lain, banyak keturunan
tersebut yang tidak sintas.
Kesimppulan 1 :
Idndividu-individu
dengan sifat warisan yang memberi mereka kemungkinan lebih besar untuk sintas
dan bereproduksi pada lingkungan tertentu cenderung memiliki lebih banyak
keturunan daripada keturunan-keturunan yang lain.
Kesimpulan 2 :
Ketidak
seragaman kemampuan individu-individu untuk sintas dan bereproduksi mengarah
pada akumulasi sifat-sifat yang menguntungkan dama pupulasi selama beberapa
generasi.
Ø Apakah aspek
teoretis dari pandangan darwinian tenang kehidupan
Beberapa orang
menolak Darwinise dan menganggapnya sebagai “hanya sebuah teori”. Taktik untuk
menghilangkan pandangan evolusi mengenai kehidupan ini memiliki dua kekurangan.
Pertama, taktik tersebut gagal untuk memisahkan dua tuntutan Darwin: bahwa
spesies modern berkembang dari bentuk utama untuk evolusi ini. Kesimpulan bahwa
kehidupan telah berkembang didasarkan pada bukti bukti sejarah , tanda-tanda
evolusi yang telah dibahas pada bagian sebelumnya.
Kemudian
selanjutnya, apakah aspek teoritis dari evolusi? Teori adalah upaya kita untuk
menjelaskan fakta-fakta dan memadukannya dengan konsep yang mencakup semuanya.
Bagi para ahli biologi,”teori Darwin mengenai evolusi” adalah seleksi alam.
Mekanisme yang di usulkan oleh Darwin untuk menjelaskan fakta sejarah evolusi
yang didokumentasikan oleh fosil,biogeografi, dan jenis-jenis bukti lainnya.
Dengan
demikian, argumen “hanya sebuah teori” menyangkut tuntutan Darwin yang kedua,
teorinya mengenai seleksi alam. Hal ini akan membawa kita pada kekurangan kedua
pada kasus “hanya sebuah teori”. Istilah teori memiliki arti yang sangat
berbeda dalam sains dibandingkan dengan penggunaan umum kita untuk kata-kata
itu. Penggunaan sehari-hari kata “teori” hampir berdekatan dengan apa yang
dimaksud oleh sainstis dengan “hipotesis”. Dalam sains, teori lebih menyangkut
banyak hal dibandingkan dengan hipotesis. Sebuah teori, seperti teori Newton
mengenai grvitasi atau Darwin mengenai seleksi alam, meliputi banyak fakta dan
upaya untuk menjelaskan beraneka ragam fenomena. Teori yang menyatukan seperti
itu tidak otomatis diterima secara meluas pada ilmu pengetahuan, kecuali jika
diperkirakannya bisa bertahan melaui pengujian secara terus-menerus dan
menyeluruh melalui percobaan dan pengamatan di lapangan. Bahkan dalam kondisi
seperti itu pun, saintis yang baik tidak membiarkan teori menjadi sebuah dogma.
Sebagai contoh, bnayak ahli biologi evolusi sekarang mempertanyakan apakah
hanya seleksi alam itu saja yang bertanggung jawab atas sejarah evolusi yang
diamati pada acatatan fosil.
Kini, kajian
evolusi jauh lebih kuat dan lebih hidup dibandungkn sebelumnya, akan tetapi
pertanyaan mengenai bagaiman kehidupan berevolusi, sama sekali tidak bermaksud
untuk menunjukkan bahwa sebagian besra ahli biologi menganggap evolusi itu
sendiri sebagai “hanya sebuah teori”. Perdebatan mengenai teori evolusi sama
serunya dengan perdebatan mengenai teori gravitasi; kita mengetahui bahwa
seyiap benda tetap saja jatuh tegak lurus ketika kita berdebat mengenai
sebabnya.
Dengan cara
menghubungkan kenekaragaman kehidupan dengan penyebab alami dan bukan dengan
penciptaan yang gaib, Darwin memberikan suatu dasar ilmiah yang jelas bagi ilmu
biologi. Namun demikian, produk evolusi yang beraneka ragam sungguh sangat elok
dan sangat mengilhami. Sebagaiman yang dikatakan Darwin dalam alenia penutup
buku The Origin of
Species, “ Ada keagungan dalam kehidupan dilihat dai sudut pandang ini”.[8]
4.
Weismann,
Pada tahun 1893, mengemukakan bahwa tubuh terbagii dua, yaitu tubuh
yang mengurus kehidupan sehari-hari dengan tubuh yang mengurus keturunan. Secara
rinci sering disebut :
a.
Sel kelamin (reproduksi, generative)
b.
Sel tubuh (somative, vegetative)
Hanya sel kelamin itulah yang dapat meneruskan jenisnya dan itu
pulalah yang berubah jenis.
5.
Hugo DE Vries (1901)
mengemukakan teori mutasi. Yaitu bahwa perubahan suatu jenis dalam perjalanan
generasi disebabkan oleh mutasi.
6.
Hukum Dollo,
menyebutkan bahwa evolusi tak pernah berulang. Evolution is a one-way process.
7.
Hukum Cope,
menyebutakan bahwa dalam perjalanan evolusi, hewan cenderung untik bertambah
besar, sampai mereka musnah.
8.
Hukum Gloger
menyatakan bahwa jenis burung di daerah Utara dan Selatan bumi, cenderung
kehilangan pigment.
9.
Hukum Bergmann.
Bahwa hewan memerlukan panas (endothermal) cenderung untuk menjadi lebih besar
di daerah yang dingin.
10.
Hukum Allen,
bahwa hewan menyusui dan burung di daerah dingin, cenderung anggota tubuhnya
lebih pendek, dibandingkan dengan di daerah panas.
11.
Hukum Jordan,
mengatakan bahwa jenis hewan yang sangat dekat hubungannya (species,subspecies)
tak akan terdapat dalam daerah yang sama, seakan-akan terdapat bidang pemisah.
12.
Hukum Gause,
menyatakan bahwa dua jenis yang mempunyai hubungan ekologis yang serupa, tidak
akan menduduki relung (niche) yang sama, meskipun berada yang di lingkungan
(habitat) yang sama.
Ø Teori Evolusi
Modern (Neo Darwinism)
Pengertian neo
evolusi dimulai sekitar tahun 1930, yamg disebabkan oleh kemajuan dalam
penelitian chromosom. Teori Mendel tentang keturunan diungkapakan lagi. Teori
mutasi dikembangkan, dan semuanya terjalin dala ilmu Cytogeneric, yaitu ilmu
yang mempelajari fungsi sel dalam peroses keturunan. Pentingnya Igenotype dan
sifat-sifatnya dalam penerusan generasi, menjadi dasar manusia untuk memahami,
bagaimana mekanisme evolusi itu berlangsung.
Perubahan dalm
genotype, misalnya karena mutasi, dengan pengaruh seleksi alam melalui jangka
waktu lama, dapat menyebabkan evolusi seperti apa yang kita kenal sekarang ini.
Pada tingkat hidup manakah terjadi seleksi alam? Jawabnya, pada setiap tingkat
dan waktu, pada waktu sudah dewasa, atau masih dalam perkembangan, masih
kanak-kanak, masih bayi, masih dalam kandungan,masih berupa sel kelamin jantan
atau masih sel kelamin betina. Barangkali malahan masih dalam tingkat molekul,
atau dalam tingkat atom.[9]
Ø Al-Jahiz
Nama asli
Al-jahiz adalah Abu Amar Usman bin Bahr Al-Kinani Al-Fuqaimi Al-Basri. Beliau
adalah seorang Ilmuan Muslim terkenal Arab Negero dari Timur Afrika. Ia
merupakan ahli dalam menyatakan dalam teori Evolusi sebelum Darwin. Al-Jahiz
dikenal sebagai bapak evolusi. Hal ini ditinjau dari karir dan karya
yang dihasilkannya. Seperti karya yang dituliskannya kedalam kitab yang
berjudul kitab Al-Hayawan (Buku tentang binatang). Kitab ini adlah ensiklopedia
dari tujuh volume dari tulisan bebas, Penjelasan puitis dan pribahasa
menggambarkan lebih dari 350 jenis binatang.
Al-Jahiz menyatakan bahwa :
“Habitat atau lingkungan hewan mempengaruhi kehidupan dan
bentuknya”. [10]
C.
Bukti-Bukti Evolusi
Evolusi biologi meninggalakan tanda-tanda yang dapat diamati, yang
merupakan bukti pengaruhnya pada kehidupan masa lalu dan sekarang. Pada bagian
ini Darwin membuktikan kebenaran evolusi sebagian besar dengan bukti-bukti dari
penyebaran geografis spesies dan dari buku fosil, tetapi kita tidak akan
membatasi pembahasan hanya pada kedua kategori bukti-bukti ini. Bukti-bukti
evolusi melanda biologi. Teori ilmiah
mengalami evaluasi dan pembaharuan secara terus menerus. Sesusungguhnya,para
saintis akan membuang konsepevolusi seandainya bahasanya faktan[11]ya
tidak konsisten dengan pengamatan di lapangan. Namun demikian, sering dengan
berkembangnya biologi, penemuan penemuan baru, termasuk penyikapan rahasia
biologi molokuler, kian mensahkan dan menguatankan pandangan darnwinian
mengenai kehidupan.
Untuk mengemukakan teori evolusi perlu mempelajari ilmu, yang dapat
memberikan alasan sebagai bukti perubahan sifat organisme dalam jangka waktu
yang lama. Bukti-bukti evolusi sebagai berikut :[12]
1.
Bukti dari Palaentologi (Ilmu tentang Fosil)
Para ahli geologi dapat membedakan berbagai lapisan bumi dengan
umur yang tepat. Proses fosilisasi sangat sukar, sehingga bila pada sutu
lapisan tanah terdapat satu fosil tertentumaka harus dianggap sedikitnya pernah
terdapat satu sampai dua juta ekor jenis itu. Lapisan tanah yang didalam,
dianggap lebih tua daripada yang diatasnya.
Contoh
1 :
Burung
tampaknya berasal dari reptilia. Pernah diketemukan fosil Archaeopteryx, nenek
moyang burung yang masih menunjukkan sifat peralihan dari reptil ke sifat
burung.
Contoh 2 :
Nenek
moyang kuda dapat diikuti fosilnya pada setiap lapisan tanah sejak 60 juta
tahun yang telah silam. Dari
Eocaippus-Mesonchippus-Merycaippus-Pliochippus-Equus (kuda yang kini kita
kenal) .
Contoh
3 :
Telah
ditemukan gandum yang membatu di Iraq, tempat pertama kali ditanam orang,
kira-kira 7.000 tahun yang lalu. Di India masih terdapat gandum serupa itu yang
masih tumbuh. Dua jenis fosil lain ditemukan di Jarmo. Dalam waktu 7.000 tahun
terdapat peerubahan dan terdapat yang musnah. Gandum mengalami evolusi dalam
anatomi, produktivitas, kualitas tepung, dll. Para ahli mendapatkan bahwa
perubahan itu disebbakan oleh pertambahan kromosom sebagai akibat dari
persilangan. Pertama-tama hanya tujuh kromosom dalam sel kelaminnya, dan kini
21 kromosom. Inilah bukti evolusi melalui mekanisme genetis.[13]
Pergantian (suksesi) bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui
dari jenis bukti lain mengenai cabang utama keturunan dalam pohon kehidupan.
Sebagai contoh, bukti-bukti dari bidang biokimia, bologi molekuler dan biologi
sel menempatan prokariota sebagai nenek moyang semua kehidupan dan
memperkirakan bahwa bakteri mendahului semua kehidupan eukariota dalam catatan
fosil. Memang, fosil tertua yang diketahui adalah prokariota. Contoh lain
adalah penampakan kronologis dari kelas-kelas hewan vertebrata yang berbeda-beda
dalam catatan fosil. Fosil ikan adalah yang paling tua dari semua vertebrata
lain, disusul kemudian oleh amfibia, diikuti oleh reptilia, kemudian mamalia
dan burung. Sebaliknya, ide bahwa semua
spesies diciptakan satu demi satu pada waktu yang hampir sama memperkirakan
bahwa semua kelas vertebrata akan muncul pertama kali pada catatan fosil dalam
bebatuan dengan umur yang sama, yang ternyata berlawanan dengan apa yang
sesungguhnya diamati oleh para ahli paleontologi.
Pandangan Darwinian mengenai
kehidupan juga memperkirakan bahwa transisi evolusioner harus meninggalkan
tanda dalam catatan fosil. Para ahli paleontologi telah menemukan banyak bentuk
transisi yang menghubungkan fosil yang lebih tua dengan spesies sebagai contoh,
serangkaian fosil mendokumentasikan perubahan bentuk dan ukuran tengkorak yang
terajadi ketika mamalia berevolusi dari reptilia. Setiap tahun, ahli
paleontologi menemukan kaitan atau hubungan lainnya antara bentuk modern dengan
nenek moyangnya. Pada beberapa tahun ini, misalnya para peneliti telah
menemukan paus yang telah menjadi fosil yang menghubungkan mamalia air ini
dengan leluhurnya yang hidup di daratan.[14]
2.
Bukti dari Klasifikasi
Dengan cara membandingkan berbagai jenis hewan dan tumbuhan, akan
didapat banyak sekali perbedaan yang nyata. Akan tetapi sering kita temukan
jenis-jenis yang serupa bahkan sangat serupa dalam fungsi dan bentuk alat-alat
tubuhnya. Keserupaan ini, apakah latar belakangnya ? apakah memang tiap jenis
organisme berubah dan berubah ? Mana sajakah yag tak pernah berubah ? Tiap sel tubuh
manusia juga sejalan yaitu mempunyai kemampuan untuk berubah dan berevolusi.
Kalau ini benar hukum alam manakah yang berperan terhadap perubahan itu.[15]
3.
Bukti dari Embriologi Perbandingan
Organisme memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan menggalami
tahapan yang sama perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio
verebrata akan mengalami suatu tahapan di man mereka memiliki kantung insang
pada bagian samping tenggorokannya. Memang pada tahap perkembngan ini,persamaan
pada ikan, katak, ular, burung manusia, da semua vertebrata menjadi semakin
bervariasi, dan akhirnya akan akan memiliki ciri khas pada kelasnya. Pada ikan
misalnya, kantung insang berkembang menjadi insang pada vertebrata darat,
struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain, seperti
saluran Eustachius yang menghubungkan telingga tengah dengan tenggorokan pada
manusia. Embriologi perbandingan seringkali membentuk homologi pada beberapa
beberapa struktur , seperti kantung insang, yang menjadi sedemikian berubah
pada perkembangan selanjutnya sehingga selanjutnya sehingga asal mulanya yang
sama tidak lagi terlihat dengan jelas saat membandingkan bentuknya yang telah
berkembnh secara lengkap.
Diilhami oleh perinsi Darwinian mengenai pewarisan yang di
modifikasi, banyak ahli embriologi pada akhir abad ke-19 mengemukakan pandangan
yang ekstrim yaitu “antogeni memberikan ikhtisar filogoni”. Pendapat ini
menganggap bahwa perkembangan organisme individu, atau antogeni, merupakan pengulangan
sejarah evolusioner spesies, atau filogeni. Teori rekapitulasi ini adalah suatu
pernyataan yang berlebihan. Meskipun semua vertebrata memiliki banyak ciri
perkembanagan embrio yang sama, tidak benar bahwa mamalia pertam-tama mengalami
“tahapan perkembanga ikan”, kemudian “tahapan amfhibia”, dan seterusnya.
Ontogoni dapat memberikan petunjuk untuk filogoni, tetapi penting untuk diingat
bahwa semua tahapan perkembangan itu bisa berubah sepanjang renteten proses
evolusi yang panjang.[16]
Pada hewan berderajat tinggi (pisces, amfibia, reptilia, aves,
mamalia) pertumbuhan dari zigot melalui tingkatan yang sama sampai pembentukan
alat-alat tubuhnya (deferensiasi). Dalam bentuk embrio, kita sukar membedakan antara
hewan-hewan itu. Studi tentang embrio ini membawa para ahli kepada suatu asumsi
bahwa perkembangan embrio dalam waktu yang relatuf pendek itu ada hubungannya
dengan perkembangan evolusi dari hewan berderajat rendah (protozoa, porifera,
coelenterata, vermes, echinodermata, molusca, arthopoda) menjadi hewan yang
berderajat tinggi. Dalam waktu yang relatif sangat lama.
4.
Bukti dari Alat Tubuh yang Tersisa
Manusia mempunyai alat tubuh yang kini tidak terpakai, kira-kira
100 alat tubuh.Pada hewan yang lebih rendah derajatnya alat-alat itu masih terpakai.
Sangat mungkin mereka mempunyai nenek moyang yang sama. Sulit untuk dipercayai,
bhwa mereka berolusi dari hewan yang berbeda atau berlainan. Contoh :
a.
Appendix ( umbai cacing ) mungkin zaman dahulu mempunyai fungsi
khusus.
b.
Selaput mata ketiga, pada sudut mata manusia tak berrfungsi, tapi
pada burung dan anjing masih terpakai.
c.
Otot penggerak telinga pada manusia tak berfungsi lagi.
d.
Tulang ekor juga tak berfungsi, pada waktu masih embrio manusia
memang berekor panjang.
e.
Ujung daun telinga pada manusia sedikit melengkung, sedangkan pada
hewan masih tetap lurus. In terkenal dengan nama ujung Darwin.
5.
Bukti dari Biogeography (penyebaran mahluk hidup di bumi)
Penyebaran biografi spesies-biogeografi-adalah hal yang
pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau
memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat indigenous (asli,
tidak ditemukan ditempat lain) namun saat erat hubungan kekerabatan nya dengan
spesies didaratan utama terdekat atau
dipulau-pulau sekitarnya.beberapa pertanyaan muncul. Kenapa dua pulau dengan
lingkungan yang sangat mirip ditempat yang berbedadi bumi ini dihuni bukan oleh
spesies yang memeliki hubungan kekekrabatanyang sangat erat, tetapi oleh spesiesyang
secra taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan padadaratan yang terdekat
atau di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertanyaannya muncul. Kenapa dua pulau
dengan lingkungan yang sangat mirip di tempat yang berbeda di Bumi ini dihuni
bukan oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada
saratan yang terdekat, dimana lingkungannya sering kali sangat berbeda ? Kenapa
hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya dengan spesies gurun
Amerika Selatan dibandingkan dengan spesies daerah tropis Afrika ? Kenapa
Australia merupakan tempat tinggal bagi begitu banyak mamalia berkantung
(Marsupilami) tetapi relatif sedikit hewan berplasenta (eutheria), bintang yang
perkembangan embrionya diselesaikan dalam uterus ? Sebenarnya, bukan karena
Australia tidak ramah terhadap mamalia berplasenta : pada tahun-tahun terakhir
ini, manusia telah memasukkan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci
meledak. Hipotesis yang berlaku adalah bahwa fauna Australia yang unik itu
berkembang di pulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat dimana
nenek moyang mamalia berplasenta hidup.
Meskipun pola biogeografi seperti itu tidak sesuai jika seseorang
membayangkan bahwa spesies ditempatkan satu per satu dalam lingkungan yang
sesuai, namun pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam
pandangan evolusi, kita menemukan spesies modern dimana mereka berada karena
mereka berkembang dari nenek moyang yang menempati daerah itu. Tinjaulah
armadillo, mamalia berkulit keras yang hanya hidup di Amerika. Sudut pandang
evolusi biogeografi meramalkan bahwa armadillo modern adalah turunan yang
termodifikasi dari spesies yang terlebih dahulu menempati benua tersebut, dan
bukti fosil menguatkan bahwa nenek moyang seperti memang benar pernah ada.
Contoh ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil sebagai catatan
sejarah evolusi.[17]
Organisme tertentu mengalami perubahan bila dipindahakan kepada
lingkungan yang berbeda. Keturunannya sering berbeda dengan asalnya. Contoh :
a.
Ayam negeri hilang naluri mengeram, demikian juga pada bebek.
b.
Sejenis siput air dipisahkan. Kelompok pertama dipelihara di
pantai, dan kelompok kedua dipelihara di danau. Setelah belasan keturunan,
ternyata dua kelompok itu berbeda sama sekali baik bentuk maupun warnanya.
Dapatlah kita menyebutkan bahwa dua kelompo itu tidak seketurunan.
6.
Bukti dari Keturunan dan Variasi
H.J Muler memelihara lalat buah (Drosophila) yang disinari dengan
gamma L.J.Stadler menyinari tumbuhan dengan sinar gamma. Dalam waktu 30 tahun mereka
telah menemukan organisme yang berubah sifatnya karena perubahan dalam
chromosomnya. Peristiwa itu disebut mutasi, dan organisme yang telah berubah
itu disebut mutan. Di alam fenomena mutasi terjadi, mungkin karena radiasi
ilmiah.[18]
Para ahli dalam bidang genetika telah memberi banyak bukti dari
variasi mahluk hidup dan masih terus berubah dan berubah. Inilah yang mereka
sebut evolusi, yang bersatu padu dalam kehidupan itu sendiri sepanjang waktu
jika kehidupan ini masih berlangsung. Daya alam manakah lagi yang bertanggung
jawab terhadap terjadinya evolusi organik? Apakah benar semua organisme harus
selalu bersaing agar tetap hidup? Pertanyaan itu akan menjawab setelah membaca
unit kehidupan samapai tuntas.
7.
Anatomi Perbandingan
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan
anatomi antara spesies yang dikelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang
sama. Sebagai contoh, banyak elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan
manusia, kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalila lain, meskipun tungkai
tersebut mempunyai fungsi yang sangat berbeda. Tentunya, cara terbaik untuk
membangun infrastruktur sayap kelelawar bukan merupakan cara terbaik untuk
membangun sirip paus, perbedaan anatomi seperti itu tidak masuk akal jika
struktur tersebut secara unik direkayasa dan tidak saling berhubungan. Suatu
penjelasan yang lebih mungkin adalah bahwa kemiripan dasar tungkai depan ini
adalah akibat dari diturunkannya semua mamalia dari satu nenek moyang yang
sama. Tungkai depan, sayap, sirip, dan lengan dari mamalia yang berbeda adalah
variasi dari pokok struktur dasar yang sama. Akibat fungsi yang berbeda pada
setiap spesies, maka struktur dasarnya dimodifikasi.
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang
sama disebut homologi, dan tanda-tanda anatomis evolusi seperti itu
disebut dengan struktur homolog (homologous structure).
Anatomi perbandingan konsisten dengan semu bukti-bukti lain dalam memberikan
bukti bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang dimana struktur nenek
moyang yang berfungsi dalam satu kapasitas dimodifikasi ketika mereka mengemban
fungsi baru.
Beberapa struktur homolog yang paling menarik adalah organ
vestigial (organ sisa yang tidak berguna lagi), yaitu struktur dengan arti
penting yang kecil, jika ada, bagi organisme tersebut. Organ vestigial
merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada
leluhurnya. Sebagai contoh, paus masa kini tidak memiliki tungkai belakang
tetapi memiliki sisa-sisa tulang pelvis dan kaki leluhur daratnya yang berkaki
empat. Pada tingkat dasar, organ vestigial tampaknya bisa mendukung konsep “menggunakan
dan tidak menggunakan” yang dikemukakan oleh Lamarck, tetapi sebagaimana telah
kita bahas pengaruh penggunaan struktur tubuh oleh suatu individu tidak
diwariskan ke keturunan individu tersebut. Sebaliknya, organ vestigial merupakan bukti evolusi melalui
seleksi alam. Karena akan membuang waktu saja untuk terus menyediakan darah,
zat-zat nakanan, dan ruangan bagi organ yang tidak lagi memiliki fungsi
penting, maka seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang memiliki organ
tersebut dalm bentuk tereduksi, dan demikian akan cenderung menghilangkan
struktur yang tidak berfungsi lagi. Akhirnya, perubahan struktur seperti
adaptasi ekor sebagi suatu struktur pendorong pertama dan reduksi tungkai
belakang pada paus melibatkan perubahan pada pola ekspresi gen selama
perkembangan embrio. Karena berbagai proses yang terjadi saat perkembangan
embrio mempengaruhi fungsi organisme dewasa. Maka organisme itu sendiri,
merupakan pokok dari proses seleksi alam. Dengan demikian, organ vestigial
mewakili perubahan dalam perkembangan embrio organisme yang ditempa atau
dibentuk oleh seleksi alam. [19]
D.
Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi diantaranya adalah :[20]
1.
Variasi yang diwarisi adalah evolusi.
Dengan mengamati peternak-peternak yang melakukan pemuliaan
hewan-hewan domestik, Darwin menemukan bahwa atrain baru yang dapat diciptakan
dari variasi-variasi yang muncul secara spontan pada ternak yang dipelihara
(lebih berat, tinggi, warna, dan sebagainya). Variasi-variasi ini bukannya
muncul karena perubahan dalan informasi genetiknya, jadi dapat diwariskan.
Dengan melakukan perkawinan secara selektif fan mengulangi cara ini pada
generasi selanjutnya, akhirnya akan dihasilkan galur murni yang menunjukan
sifat baru (yang diinginkan). Apakah di alam juga terjadi mekanisme yang sama
syarat yang pertama adalah bahwa dalam populasi alami harus ada variasi yang
temurun yang dapat menjadi bahan baku bagi evolusi :
a.
Variasi yang kontiniu :
Sifat
tersebut muncul dengan variasi yang bedanya hanya kecil dari satu ekstrim dari
ekstrim yang lainnya (berat tubuh, tinggi tubuh, warna bunga, dan sebagainya).
b.
Variasi yang diskontiniu :
Sifat
yang muncul hanya dapat dikategorikan kedalam dua kelompok tanpa ada yang
intermediate (contoh golongan datrah A, B, O ). Variasi seperti ini disebut polimorfisme.
Kedua macam variasi ini dapat menyediakan bahan bagian evolusi
hanya bila sifat tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang diwariskan dan
bukan diperolehnya dari lingkungan. Bagaimana dapat kita ketahui diwariskan
atau tidak, bila persilangan antara Besar X Besar menghasilkan rata-rata maka
dikatakan bahwa “heritability”.
2.
Seleksi Alamiah
Apakah dialam ini terjadi juga “Slective Breeding” seperti
yang dilihat Darwin dalam domestikasi ?. Jawbannya di dapat setelah Darwin
Membaca buku Malthus yang berjudul Essay On Population. Malthus menunjukan bahwa semua organisme
mempunyai potensi reproduksi yang besar. Umpama: Kemampuan bakteri untuk
membelah setiap 20 menit akan mampu menyelimuti permukaan bumi dalam beberapa
hari bila tidak ada rintangannya. Dalam kondisi yang ideal populasi akan tumbuh
secara eksponensial. Jadi apakah yang menghalangi spesies untuk tumbuh secara
eksponensial?. Ada beberapa faktor yang bekerja sama yang oleh Darwin disebut
selksi alamiah. Teori seleksi alamiah merupakan satu konklusi yang didasarkan
pada tiga fakta yang nyata di alam dan satu konklusi pendahuluan.
Fakta no. 1 :
Semua spesies mempunyai potensi reproduksi yang tinggi dari bakteri
sampai gajah, mereka dapat mengisi seluruh dunia dengan jenisnya.
Fakta no. 2:
Dengan beberapa kekecualian populasi setiap spesies tertentu dapat
dikatakan konstan dari tahun ke tahun.
Konklusi no.1 :
Jadi kita berkesimpulan bahwa semua mahluk hidup terus menerus
menghadapi “Struggle for Exietence”, suatu perjuangan yang banyak
mengalahkan mereka selama premature.
Fakta no. 4 :
Ada variasi yang diwariskan di antara individu-individu dalam satu
spesies.
Konklusi no.2 :
Individu-individu dengan variasi yang paling cocok dengan
lingkungan itu memepunyai peluang besar untuk lulus hidup. Gagasan “survival
of the fittest” (lulus hidup bagi yang cocok / sesuai) adalah yang disebut
teori seleksi alamiah. Menurut jalan pikiran Darwin ini adalah mekanisme yang
terjadi di alam yang dapat di sejajar dengan “selective breeding” yang
dilakukan manusia dengan tanaman dan hewan yang di dosmestikasi. [21]
E.
Ukuran Fitness
Teori Darwin tentang seleksi alamiah seringkali disalah artikan.
Kesannya seolah-olah di alam terjadi perebutan sumber daya dengan cara saling
makan-memakan secara agresif. Fitness adalah suatu konsep biologis yang dapat
di ukur hanya dari kemempuan individu untuk menghasilkan keturunan yang
berbiak. Individu-individu dalam populasi yng meninggalkan sejumlah besar
keturunan yang dewasa, adalah “fit”.
1.
Surviva (lulus hidup)
Yang paling penting dalam fitness adalah berusaha hidup sampai
melewati masa reproduksi. Jadi, semua sifat yang memeperbesar kemungkinan untuk
melewati periode reproduksi tadi, membuat organisme tersebut lebih fit dari
pada individu-individu lain dari spesies yang lama. Kemampuan tersebut
dinamakan adaptasi. Ini dapat melibatkan perubahan dalam struktur tubuh,
perubahan dalam fisiologi, perubahan dalam perlakuan, dan lain-lain. Contoh
mekanisme pada bistonbetularia var carbonaria adalah suatu contoh dari
adaptasi morfologis yang membuat ngengat lebih fit dengan menggurangi
kemungkinan untuk dimangsa oleh predatornya.
2.
Seleksi seksual
Setiap sifat temurun yang membuat beberapa individu lebih menarik
bsgi jrnis-jenis kelamin yang berlawanan, akan menjamin suatu perkawinan yang
berhasil. Dalam sebuah eksperimen oleh Schldon dan Elizabeth Reed dibuat kultur
yang berisi Drosophila jantan dan betina yang bermata merah, jantan dan
betina yang bermata putih dicampur denagn jumlah yang sama. Disini terlihat
bahwa seleksi seksual tadi cukup kuat untuk menyingkirkan lalat yang kurang fit
dalam waktu yang cukup pendek (25x10 hari = 250 hari).
3.
Besar keluarga (family size)
Pada saat ini kita mengerti perinsip-perinsip genetika dan dengan
demikian meningkatkan apresiasi kita dalam mengerti mekanisme evolusi dalam
besar keluarga.
4.
Sumber genetika dari variabilitas
Reproduksi seksual menciptakan kombinasi gen baru genotipe baru,
jadi hasilnya adalah fenotife atau variasi baru. Kombinasi baru ini terjadi
dengan 3 cara:
a.
Crossing over
b.
Random assortment
c.
Outbreeding
Yang paling penting selain ketiga car tersebut adalah mutasi,
karena kejadian ini menghasilkan alel-alel baru.[22]
5.
Hukum Hardy dan Weinberg
Teorema
Hardy-Weinberg Menjelaskan Suatu Populasi Yang Tidak Berevolusi
Sebelum
mempertimbangkan mekanisme yang menyebabkan suatu populasi berevolusi, akan
sangat membantu memeriksa, sekadar sebagai perbandingan, struktur genetic suatu
populasi yang tidak berevolusi (nonevolving). Kumpulan gen seperti itu
dijelaskan oleh teorema Hardy-Weinberg,
yang diambil dari nama dua saintis yang secara terpisah menghasilkan prinsip
itu pada tahun 1908. Teorema tersebut menyatakan bahwa frekuensi alel dan
genotype dalam kumpulan gen suatu populasi tetap konstan selama beberapa generasi
kecuali kalau ada yang bertindak sebagai agen lain selain rekombinasi seksual.
Dengan kata lain, pergeseran seksual alel akibat meiosis dan fertilisasi acak tidak
akan berpengaruh pada keseluruhan struktur genetic suatu populasi.
Untuk
menggunakan teorema Hardy-Weinberg, kembali kepopulasi bunga liar rekaan yang
terdiridari 500 tumbuhan tadi.Ingat bahwa 80% (0,8) diantara lokus warna bunga pada
kumpulan gen memiliki alel A dan 20%
(0,2) memiliki alel a. Bagaimana
rekombinasi genetic selama reproduksi seksual akan mempengaruhi frekuensi kedua
alel itu pada generasi populasi bunga liar berikutnya? Kita akan mengandaikan bahwa
penyatuan sperma dengan telur dalam populasi sepenuhnya terjadi secara acak;
yakni, semua kombinasi perkawinan jantan-betina peluangnya sama besar. Keadaan tersebut
analog dengan mencampurkan semua gamet dalam sebuah kantung dan kemudian mengeluarkannya
secara acak, dua sekaligus, untuk menentukan genotype masing-masing zigot
(telur yang dibuahi). Masing-masing gamet memiliki satu alel untuk warna bunga,
dan frekuensi alel gamet tersebut akan sama dengan frekuensi alel pada populasi
induknya. Setiap kali suatu gamet dikeluarkan dari kumpulan gamet secara acak,
peluang bahwa gamet itu akan mengandung alel A adalah 0,8, dan peluang bahwa gamet itu akan mengandung alel a adalah 0,2.
Fenotipe
Genotipe AA Aa aa
Jumlahtumbuhan-
320
160 20
(total
= 500)
Frekuensigenotipe
x 2
x 2
Jumlahaleldalam 640A
160A 160a
40a
kumpulan
gen
(total = 1000)
Frekuensialel
p =frekuensiA =0,8 q = frekuensia= 0,2
Perhatikan
uraian diatas bahwa proses seksual meiosis dan pembuahan acak mempertahankan frekuensi
alel dan genotype yang sama, yang ada pada generasi populasi bunga liar
sebelumnya. Untuk lokus warna bunga, struktur genetic populasi berada dalam keadaan
kesetimbangan-yang dinyatakan sebagai kesetimbangan
Hardy-Weinberg (Hardy-Weinberg
equilibrium). (Dalam contoh ini, populasi bunga liar padamulanya juga sudah
berada dalam keadaan setimbang. Jika kita memulai dengan populasi yang belum seimbang,
hanya satu generasi yang akan diperlukan untuk mencapai kesetimbangan.
Kita
dapat menggunakan populasi bunga liar rekaan itu untuk menjelaskan teorema
Hardy-Weinberg dalam istilah yang lebih umum.Populasi yang hanya terdiri dari dua
alel, dimana alel yang satu dominan terhadap alel yang lain. Namun demikian,
teorema Hardy-Weinberg juga berlaku bagi situasi dimana terdapat tiga atau lebih
alel untuk suatu lokus tertentu dan tidak ada dominasi yang jelas.
Untuk
suatu lokus gen di mana hanya dua alel yang ditemukan dalam satu populasi, para
ahli genetika populasi menggunakan huru fp
untuk menyatakan frekuensi satu alel dan q untuk menyatakan frekuensi alel lainnya. Pada populasi bunga liar
rekaan tadi, p = 0,8dan q = 0,2. Perhatikan
bahwa p + q = 1 ;gabungan frekuensi semua kemumgkinan alel harus menghasilkan
100% gen lokus tersebut dalam populasi. Jika hanya terdapat dua alel dan mengetahui
frekuensi salah satu alel, maka frekuensi alel yang akan dapat dihitung:
Jika p + q= 1 maka p = 1- q dan q = 1 – p
Ketika
gamet menggabungkan alelnya untuk membentuk zigot, peluang untuk menghasilkan
genotype AA adalah
(penggunaan hukum multiplikasi). Dalam populasi
bunga liar tadi, p = 0,8, dan
=
0,64, itulah besarnya peluang sperma A membuahi
telur A untuk menghasilkan zigot AA. Frekuensiindividu yang berhomozigot untuk
alel lain (aa) adalah
, atau 0,2 x 0,2 = 0,04 untuk populasi bunga
liar. Terdapat dua cara di mana genotype Aa
dapat muncul, tergantung pada induk mana yang akan menyumbangkan alel dominan.[23]
F.
Prinsip Evolusi
Perubahan yang terjadi pada kromosm dan gen merupakan materi dari
evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam,
oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi. Selanjutnya ad 5 prinsip evolusi,
yaitu :[24]
1.
Pada saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya.
Bentuk-bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.
2.
Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung lama pada tiap organisme
yang berbeda. Umunya evolusi mula-mula berlangsung cepat pada saat spesies baru
mulai muncul dan kemudian diperlambat apbila kelompoknya terbentuk.
3.
Spesies baru bukan merupakan bentuk yang paling sempurna yang
lansung hidup tapi dari bentuk sederhana yang belum terspealisasi.
4.
Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke yang kompleks, ternyata
banyak contoh “regresif” evolusi, dari bentuk kompleks ke bentuk yang
sederhana, misalnya kasuari diturunkan dari burung bersayap dan dapt terbang
menjadi burung tak bersayap dan tidak dapt terbang.
5.
Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalan individu oleh proses
mutasi, reproduksi diferensial dan seleksi alam.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Evolusi adalah perubahan yang perlahan-perlahan yang dialami oleh
keturunan organisme. Keturunan suatu jenis berubah secara evolusi, sehingga
terdapat variasi jenis. Telah banyak ilmuan yang menerangkan adanya evolusi,
tapi hanya beberapa yang mengajukan teori. Hanya beberapa pula yang banyak
penyokongnya serta pembuktian yang meyakinkan sehingga dapat disebut hukum
evolusi, diantaranya :
1.
Jean Baptiste Lamarck (1744-1829)
2.
Sir Carles Lyell (1797-1875)
3.
Charles Darwin (1809-1882)
4.
Weismann,
5.
Hugo DE Vries (1901)
6.
Hukum Dollo,
7.
Hukum Cope,
8.
Hukum Gloger.
9.
Hukum Bergmann.
10.
Hukum Allen,
11.
Hukum Jordan,
12.
Hukum Gause,
13.
Teori Evolusi Modern (Neo Darwinism)
14.
Al-Jahiz
Untuk mengemukakan teori evolusi perlu mempelajari ilmu, yang dapat
memberikan alasan sebagai bukti perubahan sifat organisme dalam jangka waktu
yang lama. Bukti-bukti evolusi sebagai berikut :
1.
Bukti dari Palaentologi
(Ilmu tentang Fosil)
2.
Bukti dari Klasifikasi
3.
Bukti dari Alat Tubuh yang Tersisa
4.
Bukti dari Biogeography (penyebaran mahluk hidup di bumi)
5.
Bukti dari Keturunan dan Variasi
6.
Anatomi Perbandingan
7.
Perbandingan Embriologi
·
Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi diantaranya adalah :
a.
Variasi yang diwarisi adalah evolusi.
Apakah di alam juga terjadi mekanisme yang sama syarat yang pertama
adalah bahwa dalam populasi alami harus ada variasi yang temurun yang dapat
menjadi bahan baku bagi evolusi :
1.
Variasi yang kontiniu
2.
Variasi yang diskontiniu
Kedua macam variasi ini dapat menyediakan bahan bagian evolusi
hanya bila sifat tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang diwariskan dan
bukan diperolehnya dari lingkungan.
b.
Seleksi Alamiah
Malthus menunjukan bahwa semua organisme mempunyai potensi reproduksi
yang besar. Umpama: Kemampuan bakteri untuk membelah setiap 20 menit akan mampu
menyelimuti permukaan bumi dalam beberapa hari bila tidak ada rintangannya
·
Ukuran Fitness
Fitness adalah suatu konsep biologis yang dapat di ukur hanya dari
kemempuan individu untuk menghasilkan keturunan yang berbiak. Individu-individu
dalam populasi yng meninggalkan sejumlah besar keturunan yang dewasa, adalah “fit”.
a.
Surviva (lulus hidup)
b.
Seleksi seksual
c.
Besar keluarga (family size)
d.
Sumber genetika dari variabilitas
e.
Hukum Hardy dan Weinberg
Teorema
Hardy-Weinberg Menjelaskan Suatu Populasi Yang Tidak Berevolusi
·
Prinsip Evolusi
a. Pada saat
evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya.
b. Laju kecepatan
evolusi tidak berlangsung lama pada tiap organisme yang berbeda.
c. Spesies baru
bukan merupakan bentuk yang paling sempurna yang lansung hidup tapi dari bentuk
sederhana yang belum terspealisasi.
d. Evolusi tidak
selalu dari yang sederhana ke yang kompleks
e. Evolusi terjadi
dalam populasi bukan dalan individu oleh proses mutasi, reproduksi diferensial
dan seleksi alam
B.
Saran
Penulis Menyadari bahwa penulis
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details
dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik
atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan
dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Starr, Cecie
dkk. 2012. Biologi Kesatuan dan Keragaman Mahluk Hidup Edisi 12-Buku 1.
Jakarta : Salemba Teknika.
Manurung, Binari dkk. 2015. Biologi Umum. Medan: Universitas
Negeri Medan.
A.Campbell, Neil dkk. 2003. Biologi Edisi kelima-Jilid 2. Jakarta:
PT Gelora Aksara
Risnawaty
Daulay, Lely. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung : Citapustaka Media
Perintis.
Starr, Cecie
dkk. 2012. Biologi Kesatuan dan Keragaman Mahluk Hidup Edisi 12-Buku 2.
Jakarta : Salemba Teknika.
A.Campbell, Neil dkk. 2008. Biologi Edisi kedelapan -Jilid 2. Jakarta:
PT Gelora Aksara
[1]Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka
Media Perintis,2010),h.61
[2] Binari Manurung dkk, Biologi Umum,(Medan: FMIPA UNIMED, 2015),h.195
[3] Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka
Media Perintis,2010),h.65
[4] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora Aksara
Pratama,2000),Edisi kedelapan-Jilid 2,h.8
[5] Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka
Media Perintis,2010),h.66
[6] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora
Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.9
[7] Ibid.,h.11
[8] Ibid.,h,18
[9] Lely Risnawaty Daulay,Ilmu
alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2010), h.67
[10] Sains.kompas.com
[11] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora
Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.15
[12]Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka
Media Perintis,2010),h.61
[13] Ibid.,h.62
[14] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora
Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.15
[15] Cecie starr dkk, Biologi Kesatuan dan Keanekargaman Mahluk Hidup edisi
12-buku 2,(Jakarta:Salemba Teknika ,2013)h.4
[16] Ibid.,h.16
[17] Ibid.,h.5
[18] Cecie starr dkk, Biologi Kesatuan dan Keanekargaman Mahluk Hidup edisi
12-buku 2,(Jakarta:Salemba Teknika ,2013)h.369
[19] Ibid.,h.16
[20] Binari Manurung dkk, Biologi Umum,(Medan: FMIPA UNIMED,
2015),h.202
[21] Ibid, 203
[22] Ibid,h.203
[23] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora
Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.23
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlhamdulillah semoga bermanfaat ya bagi pembaca
BalasHapus