Sabtu, 25 Maret 2017

makalah evolusi



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Berhubungan dengan topografi bumi, diman setiap lekuk, celah, dan tonjolan dari bumi ini baik di darat, laut, maupun udara dihuni oleh mahluk hidup yang jumlah dan variasi jenisnya sangat baik sekali. Struktur dari mahluk tersebut baik yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil ternyata dapat dibandingkan, sejalan dengan urutan waktu pemunculannya sejak zaman purba sampai masa kini. Perbandingan ini dapat diperoleh dari persamaan fisiologis dan biokkimia serta perbendaan spesies melalui analisis konstitusi genetis masa kini. Berdasarkan pada perbandingan-perbandingan yang detil diantara itulah konsep evolusi dapat dijelaskan. Pengertian tentang konsep evolusi dapat timbul baik secara alam maupun secara logika dari pengertian tentang genetika. Konsep ini muncul bukan dari sejarah melainkan dikemukakan berdasarkan pada hasil-hasil penelitian serta pengamatan yang banyak sekali terhadap persamaan dan perbedaan  dalam struktur dan fungsi dari berbagai bagian dunia ini, diantaranya hasil penelitian dan pengamatan Charles Darwin.
Kecenderungan utama dari kejadian evolusi tumbuhan dan hewan menunjukkan terjadinya adpatasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata sering melibatkan peningkatan spesialisasi dan kompleksitas  dari struktur dan fungsi dari makhluk hidup. Darwin merangkai beberapa gagasannya dari hasil temuan para sainatis yang mempelajari fosil, sisa-sia atau jejak-jejak organisme dari masa lalu. Kebanyakan fosil ditemukan di batuan endapan yang terbentuk dari pasir dan rumput yang terkumpul di dasar laut, sungai, dan rawa-rawa.  Gagasan buton dan lyell sangat mempengaruhi pemikiran Darwin. Darwin sepakat bahwa jika perubahan geologis merupakan hasil dari kerja yang lambat namun terus menerus dan bukan dari peristiwa yang mendadak, maka bumi pastilah jauh lebih tua daripada usia beberapa ribu tahun yang dipercaya luas saat ini. Akan tetapi Darwin bukanlah orang pertama yang menerapkan gagsan perubahan bertahap ada evolusi biologis.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari evolusi ?
2.      Siapakah tokoh-tokoh yang mendasari teori evolusi ?
3.      Bagaimana sejarah dan perkembangan konsep teori evolusi ?
4.      Bagaimana mekanisme evolusi ?
5.      Apa saja prinsip evolusi ?
6.      Apa itu Ukuran Fitness ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari evolusi
2.      Mengenal dan memahami siapa saja tokoh-tokoh teori evolusi
3.      Memahami sejarah dan perkembangan konsep teori evolusi
4.      Bagaimana mekanisme evolusi ?
5.      Mengetahui apa saja prinsip evolusi
6.      Mengetahui apa itu Ukuran Fitness












BAB II
PEMBAHASAN


A.      Evolusi
Evolusi adalah perubahan yang perlahan-perlahan yang dialami oleh keturunan organisme. Keturunan suatu jenis berubah secara evolusi, sehingga terdapat variasi jenis.[1]
Evolusi diartikan sebagai perubahan yang terjadi secara bertahap dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari satu kondisi lainnya. Planet, bintang, topografi dunia, susunan kimia dari bumi, elemen kimia dan vertikal atom berubah secara bertahap yang dikenal sebagai evolusi anorganik. Semua jenis hewan dan tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain yang terjadi secara sederhana,misalnya modifikasi secara bertahap dan akan terakumulasi pada generasi yang berhasil hidup, ini disebut sebagai evolusi organik. Kecendrungan utama dari kejadian evolusi tumbuhan dan hewan menunjukkan terjadinya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata sering melibatkan peningkatan sepesialisasi dan kompleksitas dari struktur dan fungsi dari mahluk hidup. Pada tahun 1859 Charles Darwin mempublikasikan bukunya berjudul : “The Origin Of Species”. Buku ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap cara berpikir dunia barat. Isinya : semua organisme hidup berasal dari nenek moyang yang sama yang telah mengalami evolusi. Spesies itu tidak “fixed” tetapi berasal dari spesies lain yang telah mengalami perubahan yang bertahap. Teori evolusi ini berlawanan dengan faham yang telah diterima masyarakat luas, yaitu bahwa spesies tak pernah berubah, setiap spesies ditempatkan di bumi dalam bentuk yang ada sekarang. Buku Darwin mengemukakan banyak fakta yang dapat dijelaskan dengan teori evolusi, tetapi tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh teori ”special creation” (ciptaan khusus). Darwin mengusulkan suatu mekanisme untuk menerangkan bagaimana perubahan evolusi terjadi. Teori ini yang disebut seleksi alamiah merupakan dasar dari Origin Of Spesies. [2]

B.     Tokoh-Tokoh Teori Evolusi
Telah banyak ilmuan yang menerangkan adanya evolusi, tapi hanya beberapa yang mengajukan teori. Hanya beberapa pula yang banyak penyokongnya serta pembuktian yang meyakinkan sehingga dapat disebut hukum evolusi.
1.        Jean Baptiste Lamarck (1744-1829)
Jean Baptiste Lamarck (1744-1829) mengemukakan bahwa suatu organisme mendapatkan atau kehilangan suatu alat tubuh, karena organisme itu memerlukan atau tak menggunakan lagi alat tubuh itu. Hal ini akan diturunkan kepada geneasi yang kemudian. Meskipun teori Lamarck kemudian tak diakui, aka tetapi telah merangsang ahli lain terhadap pene;itian evolusi.[3]
·         Lamarck menempatkan fosil dalam satu konteks evolusi
Menjelang akhir abad ke-18, bebrapa ahli ilmu alam menyatakan bahwa kehidupan telah berkembang besrsama-sama dengan evolusi bumi ini. Akan tetapi, hanya  satu di antara para pendahulu Darwin yang mengembangkan suatu model komprehensif untuk mencoba menjelaskan bagaimana kehidupan berevolusi. Dia adalah Jean Baptiste Lamark (1744-1829)
Lamarck mempublikasikan teori evolusinya pada tahun 1809, tahun kelahiran Darwin. Lamarck saat itu mengepalai koleksi invertebrata di Museum Sejarah Alam (Natural History Museum) di Paris. Dengan cara membandingkan spesies masa kini dengan bentuk-bentuk fosil, Lamarck dapat melihat beberapa garis keturunan, masing-masingnya memberikan urutan kronologis dari fosil yang lebih tua hingga fosil yang lebih muda yang menuju ke spesies yang lebih modern.
Apabila Aristoteles dikatakan melihat satu anak tangga kehidupan, mak Lamarck melihat banyak, dan ia berpikir bahwa spesies dan dapat menaiki anak tangga itu dan menjadi spesies yang lebih kompleks. Pada anak tangga yang paling bwah terdapat organisme mikroskopik, yang diyakini oleh Lamarck dihasilkan terus-menerus secara spontan dari bahan-bhan yng tak hidup. Pada puncak tangga evolusi terdapat tumbuhan dan hewan yang paling kompleks. Evolusi telah digerakkan oleh suatu kecendrungan naluriah untik menjadi semakin kompleks, yang oleh Lamarck disamakan dengan kesempurnaan. Ketika organisme mencapai kesempurnaan, organisme itu dapat semakin lebih baik berdaptasi dengan lingkungannya. Dengan demikian, Lamarck yakin bahwa evolusi memberikan respons terhadap sentiments interieurs, atau “kebutuhan yang dirasakan” oleh organisme.
Lamarck terutama dikenang karena mekanisme yang dikemukakannya untik menjelaskan bagaimana adaptasi spesifik berkembang. Mekanisme tersebut menggabungkan dua ide yang populer pada masa Lamarck. Yang pertama adalah menggunakan (use) dan tidak menggunakan (disuse), yaitu ide bahwa bagian-bagian tubuh yang tidak digunakan akan menggalami penurunan. Di antara contoh-contoh yang dirujuk oleh Lamarck adalah berkembangnya otot lengan atas (bicep) yang lebih besar dari lengan pandai besi yang memegang palu seekor jerapah yang membentangkan lehernya untuk mencapai dedaunan pada cabang-cabang yang tinggi. Ide kedua yang dianut oleh Lamarck disebut dengan pewarisan sifat-sifat yang diperoleh. Dalam konsep hereditas ini, modifikasi yang didapatkan oleh suatuorganisme selama masa hidupnya dapat diteruskan ke keturunannya. Leher jerapah yang panjang, demikian Lamarck beralasan, berkembang secara perlahan-;ahan sebagai produk kumulatif banyak sekali generasi nenek moyang yang meregangkan lehernya semakin tinggi dan semakin tinggi lagi.
Namun demikian, tidak ada bukti bahwa sifat-sifat yang didapatkan tidak dapat diwariskan. Para pandai besi bisa meningkatkan kekuatan dan staminanya sepanjang hidupnya karena mengayun-ayunkan palu yang berat, tetapi sifat yang didapatkan bisa diwariskan, pada masa Lamarck konsep pewarisan tersebut umumnya diterima ( dan memang Darwin tidak dapat menawarkan alternayif lain yang dapat diterima). Namun demikian, bagi sebagian besara sejawat Lamarck, mekanisme evolusi merupakan topik pembicaraan yang tidak relevan karena mereka sangat yakin bahwa spesies sudah mantap dan tidak ada teori evolusi yang dapat diterima secara serius. LamarcSSSk telah difitnah, khusunya pleh Cuvier, yang tidak berperan dalam evolusi. Dalam retrospeksi, sesungguhnya Lamarck pantas mendapatkn banyak kredit dan pjian bagi teorinya yang berpandangan kedepan dalam berbagai hal, dalam tuntutannya bahwa evolusi merupakan penjelasan paling bai bagi adanya fosil dan keanekaragaman kehidupan saat ini, dalam pengakuannya atas kehebatan usia bumi, dan khusunya dalam penekanannya pada adaptasi terhadap linkungan sebagi suatu produk utama evolusi.[4]

2.        Sir Carles Lyell (1797-1875)
Sir Carles Lyell seorang ahli geologi, menyokong dalam pemikiran, bagaiman mekanisme evolusi. Ia mengemukakan teori uniformitarisme, yaitu bahwa permukaan bumi sejak dulu dan seterusnya terus berubah, yang disebabkam oleh daya yang sama. Perubahan itu dapat diamati dari strata batuan, yang berumur juataan tahun, termasuk pula pembentukan berbagai fosil (aafosilisasi).

3.        Charles Darwin (1809-1882)
Charles Darwin, mempelajari banyak tumbuhan dan hewan di berbagai tempat di bumi. Penelitian yang istimewa di Kepulauan Galapagos, 750 km dari panatai Equador, Amerika Selatan. Mendapat sokomgan besar dari Alfred Russel Wallace, yang secar kebetulan meneliti flora dan fauna di Indonesia. Wallace lah yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan flora dan fauna yang bersifat Asia di daratan Sunda dengan flora dan fauna yang bersifat Australia di daratan Sahul. Pada tahun 1858, Darwin dan Wallace bersama-sam mengemukakan reori alam. Kemudian baru terbit buku Darwin, The Origin of Spicies (1859), sehingga Darwin lah yang terkenal.
Teori evolusi dari Darwin disimpulkan sebagai berikut :
a.       Organisme Yang sejenis (species) tidaklah sama benar, tetapi terdapat sedikit variasi, dan anak-anaknya akan serupa denga induknya.
b.      Anaknya (keturunannya) lebih banyak dari jumlah yang terus dapat hidup (survive).
c.       Agar supaya tetap hidup, anak-anaknya harus bersaing yang satu dengan yang lain (struggle for life).
d.      Hanya individu yng dapat mengadaptasi dengan lingkungannya terbaik dapat terus hidup (survival for the fittest).
e.       Jenis yang baru, berasal dari jenis lama dengan perjalanan waktu dari generasi ke generasi.
Penelitian genetika menambahkan, bahwa hanya variasi yang terlibat dalam chromosom sajalah yang dapat menurun kepada generasi selanjutnya. [5]
Di dalam bukunya, Darwin mengembangkan dua gagasan utama bahwa : “Penurunan dengan modifikasi menjelaskan kesatuan dan keanekaragaman makhluk hidup dan bahwa seleksi alam menyebabkan kecocokan antara organisme dengan lingkungannya” .
a.      Penurunan dengan modifikasi:
Dalam sketsa tahun 1837, Darwin menuangkan gagasanya mengenai pola percabangan evolusi. Darwin memandang sejarah kehidupan sebagai sebuah pohon, dengan banyak cabang dari batang bersama menuju ranting termuda. Penurunan dengan modifikasi, pohon evolusi gajah kerabatnya didasarkan terutama pada fosil-anatomi, urutan kemunculan pada strata dan distribusi geografiknya, dan perhatikan bahwa sebagian besar cabang garis keturunan berakhir pada kepunahan (garis waktu Tidak menurut skala.[6]

b.      Seleksi buatan,seleksi alam, dan Adaptasi
 Darwin mengajukan sebuah mekanisme seleksi alam untuk menjelaskan pola-pola evolusi yang teramati. Darwin kemudian menjabarkan empat pengamatan terhadap alam yang kemudian digunakannya untuk menarik dua kesimpulan: [7]
Pengamatan 1 :
Anggota populasi seringkali sangat bervariasi dalam sifat-sifatnya. 
Pengamatan 2 :
Sifat-sifat yang diwariskan dari induk atau orang tua kepada keturunannya.
Pengamatan 3 :
Semua spesies mampu menghasilkan keturunan lebih banyak dari pada yang dapat di dukung oleh alam.
Pengamatan 4 :
Akibat kekurangan makanan atau sumber daya lain, banyak keturunan tersebut yang tidak sintas.
Kesimppulan 1 :
Idndividu-individu dengan sifat warisan yang memberi mereka kemungkinan lebih besar untuk sintas dan bereproduksi pada lingkungan tertentu cenderung memiliki lebih banyak keturunan daripada keturunan-keturunan yang lain.

Kesimpulan 2 :
Ketidak seragaman kemampuan individu-individu untuk sintas dan bereproduksi mengarah pada akumulasi sifat-sifat yang menguntungkan dama pupulasi selama beberapa generasi.
Ø  Apakah aspek teoretis dari pandangan darwinian tenang kehidupan
Beberapa orang menolak Darwinise dan menganggapnya sebagai “hanya sebuah teori”. Taktik untuk menghilangkan pandangan evolusi mengenai kehidupan ini memiliki dua kekurangan. Pertama, taktik tersebut gagal untuk memisahkan dua tuntutan Darwin: bahwa spesies modern berkembang dari bentuk utama untuk evolusi ini. Kesimpulan bahwa kehidupan telah berkembang didasarkan pada bukti bukti sejarah , tanda-tanda evolusi yang telah dibahas pada bagian sebelumnya.
Kemudian selanjutnya, apakah aspek teoritis dari evolusi? Teori adalah upaya kita untuk menjelaskan fakta-fakta dan memadukannya dengan konsep yang mencakup semuanya. Bagi para ahli biologi,”teori Darwin mengenai evolusi” adalah seleksi alam. Mekanisme yang di usulkan oleh Darwin untuk menjelaskan fakta sejarah evolusi yang didokumentasikan oleh fosil,biogeografi, dan jenis-jenis bukti lainnya.
Dengan demikian, argumen “hanya sebuah teori” menyangkut tuntutan Darwin yang kedua, teorinya mengenai seleksi alam. Hal ini akan membawa kita pada kekurangan kedua pada kasus “hanya sebuah teori”. Istilah teori memiliki arti yang sangat berbeda dalam sains dibandingkan dengan penggunaan umum kita untuk kata-kata itu. Penggunaan sehari-hari kata “teori” hampir berdekatan dengan apa yang dimaksud oleh sainstis dengan “hipotesis”. Dalam sains, teori lebih menyangkut banyak hal dibandingkan dengan hipotesis. Sebuah teori, seperti teori Newton mengenai grvitasi atau Darwin mengenai seleksi alam, meliputi banyak fakta dan upaya untuk menjelaskan beraneka ragam fenomena. Teori yang menyatukan seperti itu tidak otomatis diterima secara meluas pada ilmu pengetahuan, kecuali jika diperkirakannya bisa bertahan melaui pengujian secara terus-menerus dan menyeluruh melalui percobaan dan pengamatan di lapangan. Bahkan dalam kondisi seperti itu pun, saintis yang baik tidak membiarkan teori menjadi sebuah dogma. Sebagai contoh, bnayak ahli biologi evolusi sekarang mempertanyakan apakah hanya seleksi alam itu saja yang bertanggung jawab atas sejarah evolusi yang diamati pada acatatan fosil.
Kini, kajian evolusi jauh lebih kuat dan lebih hidup dibandungkn sebelumnya, akan tetapi pertanyaan mengenai bagaiman kehidupan berevolusi, sama sekali tidak bermaksud untuk menunjukkan bahwa sebagian besra ahli biologi menganggap evolusi itu sendiri sebagai “hanya sebuah teori”. Perdebatan mengenai teori evolusi sama serunya dengan perdebatan mengenai teori gravitasi; kita mengetahui bahwa seyiap benda tetap saja jatuh tegak lurus ketika kita berdebat mengenai sebabnya.
Dengan cara menghubungkan kenekaragaman kehidupan dengan penyebab alami dan bukan dengan penciptaan yang gaib, Darwin memberikan suatu dasar ilmiah yang jelas bagi ilmu biologi. Namun demikian, produk evolusi yang beraneka ragam sungguh sangat elok dan sangat mengilhami. Sebagaiman yang dikatakan Darwin dalam alenia penutup buku The Origin of
Species, “ Ada keagungan dalam kehidupan dilihat dai sudut pandang ini”.[8]



4.        Weismann,
Pada tahun 1893, mengemukakan bahwa tubuh terbagii dua, yaitu tubuh yang mengurus kehidupan sehari-hari dengan tubuh yang mengurus keturunan. Secara rinci sering disebut :
a.       Sel kelamin (reproduksi, generative)
b.      Sel tubuh (somative, vegetative)
Hanya sel kelamin itulah yang dapat meneruskan jenisnya dan itu pulalah yang berubah jenis.
5.        Hugo DE Vries (1901) mengemukakan teori mutasi. Yaitu bahwa perubahan suatu jenis dalam perjalanan generasi disebabkan oleh mutasi.
6.        Hukum Dollo, menyebutkan bahwa evolusi tak pernah berulang. Evolution is a one-way process.
7.        Hukum Cope, menyebutakan bahwa dalam perjalanan evolusi, hewan cenderung untik bertambah besar, sampai mereka musnah.
8.        Hukum Gloger menyatakan bahwa jenis burung di daerah Utara dan Selatan bumi, cenderung kehilangan pigment.
9.        Hukum Bergmann. Bahwa hewan memerlukan panas (endothermal) cenderung untuk menjadi lebih besar di daerah yang dingin.
10.    Hukum Allen, bahwa hewan menyusui dan burung di daerah dingin, cenderung anggota tubuhnya lebih pendek, dibandingkan dengan di daerah panas.
11.    Hukum Jordan, mengatakan bahwa jenis hewan yang sangat dekat hubungannya (species,subspecies) tak akan terdapat dalam daerah yang sama, seakan-akan terdapat bidang pemisah.
12.    Hukum Gause, menyatakan bahwa dua jenis yang mempunyai hubungan ekologis yang serupa, tidak akan menduduki relung (niche) yang sama, meskipun berada yang di lingkungan (habitat) yang sama.


Ø  Teori Evolusi Modern (Neo Darwinism)
Pengertian neo evolusi dimulai sekitar tahun 1930, yamg disebabkan oleh kemajuan dalam penelitian chromosom. Teori Mendel tentang keturunan diungkapakan lagi. Teori mutasi dikembangkan, dan semuanya terjalin dala ilmu Cytogeneric, yaitu ilmu yang mempelajari fungsi sel dalam peroses keturunan. Pentingnya Igenotype dan sifat-sifatnya dalam penerusan generasi, menjadi dasar manusia untuk memahami, bagaimana mekanisme evolusi itu berlangsung.
Perubahan dalm genotype, misalnya karena mutasi, dengan pengaruh seleksi alam melalui jangka waktu lama, dapat menyebabkan evolusi seperti apa yang kita kenal sekarang ini. Pada tingkat hidup manakah terjadi seleksi alam? Jawabnya, pada setiap tingkat dan waktu, pada waktu sudah dewasa, atau masih dalam perkembangan, masih kanak-kanak, masih bayi, masih dalam kandungan,masih berupa sel kelamin jantan atau masih sel kelamin betina. Barangkali malahan masih dalam tingkat molekul, atau dalam tingkat atom.[9]
Ø  Al-Jahiz
Nama asli Al-jahiz adalah Abu Amar Usman bin Bahr Al-Kinani Al-Fuqaimi Al-Basri. Beliau adalah seorang Ilmuan Muslim terkenal Arab Negero dari Timur Afrika. Ia merupakan ahli dalam menyatakan dalam teori Evolusi sebelum Darwin. Al-Jahiz dikenal sebagai bapak evolusi. Hal ini ditinjau dari karir dan karya yang dihasilkannya. Seperti karya yang dituliskannya kedalam kitab yang berjudul kitab Al-Hayawan (Buku tentang binatang). Kitab ini adlah ensiklopedia dari tujuh volume dari tulisan bebas, Penjelasan puitis dan pribahasa menggambarkan lebih dari 350 jenis binatang.


Al-Jahiz menyatakan bahwa :
“Habitat atau lingkungan hewan mempengaruhi kehidupan dan bentuknya”. [10]

C.      Bukti-Bukti Evolusi
Evolusi biologi meninggalakan tanda-tanda yang dapat diamati, yang merupakan bukti pengaruhnya pada kehidupan masa lalu dan sekarang. Pada bagian ini Darwin membuktikan kebenaran evolusi sebagian besar dengan bukti-bukti dari penyebaran geografis spesies dan dari buku fosil, tetapi kita tidak akan membatasi pembahasan hanya pada kedua kategori bukti-bukti ini. Bukti-bukti evolusi melanda biologi. Teori  ilmiah mengalami evaluasi dan pembaharuan secara terus menerus. Sesusungguhnya,para saintis akan membuang konsepevolusi seandainya bahasanya faktan[11]ya tidak konsisten dengan pengamatan di lapangan. Namun demikian, sering dengan berkembangnya biologi, penemuan penemuan baru, termasuk penyikapan rahasia biologi molokuler, kian mensahkan dan menguatankan pandangan darnwinian mengenai kehidupan.
Untuk mengemukakan teori evolusi perlu mempelajari ilmu, yang dapat memberikan alasan sebagai bukti perubahan sifat organisme dalam jangka waktu yang lama. Bukti-bukti evolusi sebagai berikut :[12]
1.        Bukti dari Palaentologi (Ilmu tentang Fosil)

Para ahli geologi dapat membedakan berbagai lapisan bumi dengan umur yang tepat. Proses fosilisasi sangat sukar, sehingga bila pada sutu lapisan tanah terdapat satu fosil tertentumaka harus dianggap sedikitnya pernah terdapat satu sampai dua juta ekor jenis itu. Lapisan tanah yang didalam, dianggap lebih tua daripada yang diatasnya.
Contoh 1 :
Burung tampaknya berasal dari reptilia. Pernah diketemukan fosil Archaeopteryx, nenek moyang burung yang masih menunjukkan sifat peralihan dari reptil ke sifat burung.
Contoh 2  :
Nenek moyang kuda dapat diikuti fosilnya pada setiap lapisan tanah sejak 60 juta tahun yang telah silam. Dari Eocaippus-Mesonchippus-Merycaippus-Pliochippus-Equus (kuda yang kini kita kenal) .

Contoh 3 :
Telah ditemukan gandum yang membatu di Iraq, tempat pertama kali ditanam orang, kira-kira 7.000 tahun yang lalu. Di India masih terdapat gandum serupa itu yang masih tumbuh. Dua jenis fosil lain ditemukan di Jarmo. Dalam waktu 7.000 tahun terdapat peerubahan dan terdapat yang musnah. Gandum mengalami evolusi dalam anatomi, produktivitas, kualitas tepung, dll. Para ahli mendapatkan bahwa perubahan itu disebbakan oleh pertambahan kromosom sebagai akibat dari persilangan. Pertama-tama hanya tujuh kromosom dalam sel kelaminnya, dan kini 21 kromosom. Inilah bukti evolusi melalui mekanisme genetis.[13]
Pergantian (suksesi) bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui dari jenis bukti lain mengenai cabang utama keturunan dalam pohon kehidupan. Sebagai contoh, bukti-bukti dari bidang biokimia, bologi molekuler dan biologi sel menempatan prokariota sebagai nenek moyang semua kehidupan dan memperkirakan bahwa bakteri mendahului semua kehidupan eukariota dalam catatan fosil. Memang, fosil tertua yang diketahui adalah prokariota. Contoh lain adalah penampakan kronologis dari kelas-kelas hewan vertebrata yang berbeda-beda dalam catatan fosil. Fosil ikan adalah yang paling tua dari semua vertebrata lain, disusul kemudian oleh amfibia, diikuti oleh reptilia, kemudian mamalia dan  burung. Sebaliknya, ide bahwa semua spesies diciptakan satu demi satu pada waktu yang hampir sama memperkirakan bahwa semua kelas vertebrata akan muncul pertama kali pada catatan fosil dalam bebatuan dengan umur yang sama, yang ternyata berlawanan dengan apa yang sesungguhnya diamati oleh para ahli paleontologi.
Pandangan  Darwinian mengenai kehidupan juga memperkirakan bahwa transisi evolusioner harus meninggalkan tanda dalam catatan fosil. Para ahli paleontologi telah menemukan banyak bentuk transisi yang menghubungkan fosil yang lebih tua dengan spesies sebagai contoh, serangkaian fosil mendokumentasikan perubahan bentuk dan ukuran tengkorak yang terajadi ketika mamalia berevolusi dari reptilia. Setiap tahun, ahli paleontologi menemukan kaitan atau hubungan lainnya antara bentuk modern dengan nenek moyangnya. Pada beberapa tahun ini, misalnya para peneliti telah menemukan paus yang telah menjadi fosil yang menghubungkan mamalia air ini dengan leluhurnya yang hidup di daratan.[14]

2.        Bukti dari Klasifikasi
Dengan cara membandingkan berbagai jenis hewan dan tumbuhan, akan didapat banyak sekali perbedaan yang nyata. Akan tetapi sering kita temukan jenis-jenis yang serupa bahkan sangat serupa dalam fungsi dan bentuk alat-alat tubuhnya. Keserupaan ini, apakah latar belakangnya ? apakah memang tiap jenis organisme berubah dan berubah ? Mana sajakah  yag tak pernah berubah ? Tiap sel tubuh manusia juga sejalan yaitu mempunyai kemampuan untuk berubah dan berevolusi. Kalau ini benar hukum alam manakah yang berperan terhadap perubahan itu.[15]



3.        Bukti dari Embriologi Perbandingan
Organisme memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan menggalami tahapan yang sama perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio verebrata akan mengalami suatu tahapan di man mereka memiliki kantung insang pada bagian samping tenggorokannya. Memang pada tahap perkembngan ini,persamaan pada ikan, katak, ular, burung manusia, da semua vertebrata menjadi semakin bervariasi, dan akhirnya akan akan memiliki ciri khas pada kelasnya. Pada ikan misalnya, kantung insang berkembang menjadi insang pada vertebrata darat, struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain, seperti saluran Eustachius yang menghubungkan telingga tengah dengan tenggorokan pada manusia. Embriologi perbandingan seringkali membentuk homologi pada beberapa beberapa struktur , seperti kantung insang, yang menjadi sedemikian berubah pada perkembangan selanjutnya sehingga selanjutnya sehingga asal mulanya yang sama tidak lagi terlihat dengan jelas saat membandingkan bentuknya yang telah berkembnh secara lengkap.
Diilhami oleh perinsi Darwinian mengenai pewarisan yang di modifikasi, banyak ahli embriologi pada akhir abad ke-19 mengemukakan pandangan yang ekstrim yaitu “antogeni memberikan ikhtisar filogoni”. Pendapat ini menganggap bahwa perkembangan organisme individu, atau antogeni, merupakan pengulangan sejarah evolusioner spesies, atau filogeni. Teori rekapitulasi ini adalah suatu pernyataan yang berlebihan. Meskipun semua vertebrata memiliki banyak ciri perkembanagan embrio yang sama, tidak benar bahwa mamalia pertam-tama mengalami “tahapan perkembanga ikan”, kemudian “tahapan amfhibia”, dan seterusnya. Ontogoni dapat memberikan petunjuk untuk filogoni, tetapi penting untuk diingat bahwa semua tahapan perkembangan itu bisa berubah sepanjang renteten proses evolusi yang panjang.[16]
Pada hewan berderajat tinggi (pisces, amfibia, reptilia, aves, mamalia) pertumbuhan dari zigot melalui tingkatan yang sama sampai pembentukan alat-alat tubuhnya (deferensiasi). Dalam bentuk embrio, kita sukar membedakan antara hewan-hewan itu. Studi tentang embrio ini membawa para ahli kepada suatu asumsi bahwa perkembangan embrio dalam waktu yang relatuf pendek itu ada hubungannya dengan perkembangan evolusi dari hewan berderajat rendah (protozoa, porifera, coelenterata, vermes, echinodermata, molusca, arthopoda) menjadi hewan yang berderajat tinggi. Dalam waktu yang relatif sangat lama.

4.        Bukti dari Alat Tubuh yang Tersisa
Manusia mempunyai alat tubuh yang kini tidak terpakai, kira-kira 100 alat tubuh.Pada hewan yang lebih rendah derajatnya alat-alat itu masih terpakai. Sangat mungkin mereka mempunyai nenek moyang yang sama. Sulit untuk dipercayai, bhwa mereka berolusi dari hewan yang berbeda atau berlainan. Contoh :
a.         Appendix ( umbai cacing ) mungkin zaman dahulu mempunyai fungsi khusus.
b.        Selaput mata ketiga, pada sudut mata manusia tak berrfungsi, tapi pada burung dan anjing masih terpakai.
c.         Otot penggerak telinga pada manusia tak berfungsi lagi.
d.        Tulang ekor juga tak berfungsi, pada waktu masih embrio manusia memang berekor panjang.
e.         Ujung daun telinga pada manusia sedikit melengkung, sedangkan pada hewan masih tetap lurus. In terkenal dengan nama ujung Darwin.

5.        Bukti dari Biogeography (penyebaran mahluk hidup di bumi)
Penyebaran biografi spesies-biogeografi-adalah hal yang pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat indigenous (asli, tidak ditemukan ditempat lain) namun saat erat hubungan kekerabatan nya dengan spesies didaratan utama terdekat  atau dipulau-pulau sekitarnya.beberapa pertanyaan muncul. Kenapa dua pulau dengan lingkungan yang sangat mirip ditempat yang berbedadi bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memeliki hubungan kekekrabatanyang sangat erat, tetapi oleh spesiesyang secra taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan padadaratan yang terdekat atau di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertanyaannya muncul. Kenapa dua pulau dengan lingkungan yang sangat mirip di tempat yang berbeda di Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada saratan yang terdekat, dimana lingkungannya sering kali sangat berbeda ? Kenapa hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya dengan spesies gurun Amerika Selatan dibandingkan dengan spesies daerah tropis Afrika ? Kenapa Australia merupakan tempat tinggal bagi begitu banyak mamalia berkantung (Marsupilami) tetapi relatif sedikit hewan berplasenta (eutheria), bintang yang perkembangan embrionya diselesaikan dalam uterus ? Sebenarnya, bukan karena Australia tidak ramah terhadap mamalia berplasenta : pada tahun-tahun terakhir ini, manusia telah memasukkan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci meledak. Hipotesis yang berlaku adalah bahwa fauna Australia yang unik itu berkembang di pulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat dimana nenek moyang mamalia berplasenta hidup.
Meskipun pola biogeografi seperti itu tidak sesuai jika seseorang membayangkan bahwa spesies ditempatkan satu per satu dalam lingkungan yang sesuai, namun pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam pandangan evolusi, kita menemukan spesies modern dimana mereka berada karena mereka berkembang dari nenek moyang yang menempati daerah itu. Tinjaulah armadillo, mamalia berkulit keras yang hanya hidup di Amerika. Sudut pandang evolusi biogeografi meramalkan bahwa armadillo modern adalah turunan yang termodifikasi dari spesies yang terlebih dahulu menempati benua tersebut, dan bukti fosil menguatkan bahwa nenek moyang seperti memang benar pernah ada. Contoh ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil sebagai catatan sejarah evolusi.[17]
Organisme tertentu mengalami perubahan bila dipindahakan kepada lingkungan yang berbeda. Keturunannya sering berbeda dengan asalnya. Contoh :
a.         Ayam negeri hilang naluri mengeram, demikian juga pada bebek.
b.         Sejenis siput air dipisahkan. Kelompok pertama dipelihara di pantai, dan kelompok kedua dipelihara di danau. Setelah belasan keturunan, ternyata dua kelompok itu berbeda sama sekali baik bentuk maupun warnanya. Dapatlah kita menyebutkan bahwa dua kelompo itu tidak seketurunan.


6.        Bukti dari Keturunan dan Variasi
H.J Muler memelihara lalat buah (Drosophila) yang disinari dengan gamma L.J.Stadler menyinari tumbuhan dengan sinar gamma. Dalam waktu 30 tahun mereka telah menemukan organisme yang berubah sifatnya karena perubahan dalam chromosomnya. Peristiwa itu disebut mutasi, dan organisme yang telah berubah itu disebut mutan. Di alam fenomena mutasi terjadi, mungkin karena radiasi ilmiah.[18]
Para ahli dalam bidang genetika telah memberi banyak bukti dari variasi mahluk hidup dan masih terus berubah dan berubah. Inilah yang mereka sebut evolusi, yang bersatu padu dalam kehidupan itu sendiri sepanjang waktu jika kehidupan ini masih berlangsung. Daya alam manakah lagi yang bertanggung jawab terhadap terjadinya evolusi organik? Apakah benar semua organisme harus selalu bersaing agar tetap hidup? Pertanyaan itu akan menjawab setelah membaca unit kehidupan samapai tuntas.


7.      Anatomi Perbandingan
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan anatomi antara spesies yang dikelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang sama. Sebagai contoh, banyak elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia, kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalila lain, meskipun tungkai tersebut mempunyai fungsi yang sangat berbeda. Tentunya, cara terbaik untuk membangun infrastruktur sayap kelelawar bukan merupakan cara terbaik untuk membangun sirip paus, perbedaan anatomi seperti itu tidak masuk akal jika struktur tersebut secara unik direkayasa dan tidak saling berhubungan. Suatu penjelasan yang lebih mungkin adalah bahwa kemiripan dasar tungkai depan ini adalah akibat dari diturunkannya semua mamalia dari satu nenek moyang yang sama. Tungkai depan, sayap, sirip, dan lengan dari mamalia yang berbeda adalah variasi dari pokok struktur dasar yang sama. Akibat fungsi yang berbeda pada setiap spesies, maka struktur dasarnya dimodifikasi.
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang sama disebut homologi, dan tanda-tanda anatomis evolusi seperti itu disebut dengan struktur homolog (homologous structure). Anatomi perbandingan konsisten dengan semu bukti-bukti lain dalam memberikan bukti bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang dimana struktur nenek moyang yang berfungsi dalam satu kapasitas dimodifikasi ketika mereka mengemban fungsi baru.
Beberapa struktur homolog yang paling menarik adalah organ vestigial (organ sisa yang tidak berguna lagi), yaitu struktur dengan arti penting yang kecil, jika ada, bagi organisme tersebut. Organ vestigial merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya. Sebagai contoh, paus masa kini tidak memiliki tungkai belakang tetapi memiliki sisa-sisa tulang pelvis dan kaki leluhur daratnya yang berkaki empat. Pada tingkat dasar, organ vestigial tampaknya bisa mendukung konsep “menggunakan dan tidak menggunakan” yang dikemukakan oleh Lamarck, tetapi sebagaimana telah kita bahas pengaruh penggunaan struktur tubuh oleh suatu individu tidak diwariskan ke keturunan individu tersebut. Sebaliknya,  organ vestigial merupakan bukti evolusi melalui seleksi alam. Karena akan membuang waktu saja untuk terus menyediakan darah, zat-zat nakanan, dan ruangan bagi organ yang tidak lagi memiliki fungsi penting, maka seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang memiliki organ tersebut dalm bentuk tereduksi, dan demikian akan cenderung menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi. Akhirnya, perubahan struktur seperti adaptasi ekor sebagi suatu struktur pendorong pertama dan reduksi tungkai belakang pada paus melibatkan perubahan pada pola ekspresi gen selama perkembangan embrio. Karena berbagai proses yang terjadi saat perkembangan embrio mempengaruhi fungsi organisme dewasa. Maka organisme itu sendiri, merupakan pokok dari proses seleksi alam. Dengan demikian, organ vestigial mewakili perubahan dalam perkembangan embrio organisme yang ditempa atau dibentuk oleh seleksi alam. [19]

D.      Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi diantaranya adalah :[20]
1.        Variasi yang diwarisi adalah evolusi.
Dengan mengamati peternak-peternak yang melakukan pemuliaan hewan-hewan domestik, Darwin menemukan bahwa atrain baru yang dapat diciptakan dari variasi-variasi yang muncul secara spontan pada ternak yang dipelihara (lebih berat, tinggi, warna, dan sebagainya). Variasi-variasi ini bukannya muncul karena perubahan dalan informasi genetiknya, jadi dapat diwariskan. Dengan melakukan perkawinan secara selektif fan mengulangi cara ini pada generasi selanjutnya, akhirnya akan dihasilkan galur murni yang menunjukan sifat baru (yang diinginkan). Apakah di alam juga terjadi mekanisme yang sama syarat yang pertama adalah bahwa dalam populasi alami harus ada variasi yang temurun yang dapat menjadi bahan baku bagi evolusi :
a.         Variasi yang kontiniu :
Sifat tersebut muncul dengan variasi yang bedanya hanya kecil dari satu ekstrim dari ekstrim yang lainnya (berat tubuh, tinggi tubuh, warna bunga, dan sebagainya).
b.        Variasi yang diskontiniu :
Sifat yang muncul hanya dapat dikategorikan kedalam dua kelompok tanpa ada yang intermediate (contoh golongan datrah A, B, O ). Variasi seperti ini disebut polimorfisme.

Kedua macam variasi ini dapat menyediakan bahan bagian evolusi hanya bila sifat tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang diwariskan dan bukan diperolehnya dari lingkungan. Bagaimana dapat kita ketahui diwariskan atau tidak, bila persilangan antara Besar X Besar menghasilkan rata-rata maka dikatakan bahwa “heritability”.

2.        Seleksi Alamiah
Apakah dialam ini terjadi juga “Slective Breeding” seperti yang dilihat Darwin dalam domestikasi ?. Jawbannya di dapat setelah Darwin Membaca buku Malthus yang berjudul Essay On Population.  Malthus menunjukan bahwa semua organisme mempunyai potensi reproduksi yang besar. Umpama: Kemampuan bakteri untuk membelah setiap 20 menit akan mampu menyelimuti permukaan bumi dalam beberapa hari bila tidak ada rintangannya. Dalam kondisi yang ideal populasi akan tumbuh secara eksponensial. Jadi apakah yang menghalangi spesies untuk tumbuh secara eksponensial?. Ada beberapa faktor yang bekerja sama yang oleh Darwin disebut selksi alamiah. Teori seleksi alamiah merupakan satu konklusi yang didasarkan pada tiga fakta yang nyata di alam dan satu konklusi pendahuluan.
Fakta no. 1 :
Semua spesies mempunyai potensi reproduksi yang tinggi dari bakteri sampai gajah, mereka dapat mengisi seluruh dunia dengan jenisnya.
Fakta no. 2:
Dengan beberapa kekecualian populasi setiap spesies tertentu dapat dikatakan konstan dari tahun ke tahun.
Konklusi no.1 :
Jadi kita berkesimpulan bahwa semua mahluk hidup terus menerus menghadapi “Struggle for Exietence”, suatu perjuangan yang banyak mengalahkan mereka selama premature.
Fakta no. 4 :
Ada variasi yang diwariskan di antara individu-individu dalam satu spesies.
Konklusi no.2 :
Individu-individu dengan variasi yang paling cocok dengan lingkungan itu memepunyai peluang besar untuk lulus hidup. Gagasan “survival of the fittest” (lulus hidup bagi yang cocok / sesuai) adalah yang disebut teori seleksi alamiah. Menurut jalan pikiran Darwin ini adalah mekanisme yang terjadi di alam yang dapat di sejajar dengan “selective breeding” yang dilakukan manusia dengan tanaman dan hewan yang di dosmestikasi. [21]



E.       Ukuran Fitness
Teori Darwin tentang seleksi alamiah seringkali disalah artikan. Kesannya seolah-olah di alam terjadi perebutan sumber daya dengan cara saling makan-memakan secara agresif. Fitness adalah suatu konsep biologis yang dapat di ukur hanya dari kemempuan individu untuk menghasilkan keturunan yang berbiak. Individu-individu dalam populasi yng meninggalkan sejumlah besar keturunan yang dewasa, adalah “fit”.
1.        Surviva (lulus hidup)
Yang paling penting dalam fitness adalah berusaha hidup sampai melewati masa reproduksi. Jadi, semua sifat yang memeperbesar kemungkinan untuk melewati periode reproduksi tadi, membuat organisme tersebut lebih fit dari pada individu-individu lain dari spesies yang lama. Kemampuan tersebut dinamakan adaptasi. Ini dapat melibatkan perubahan dalam struktur tubuh, perubahan dalam fisiologi, perubahan dalam perlakuan, dan lain-lain. Contoh mekanisme pada bistonbetularia var carbonaria adalah suatu contoh dari adaptasi morfologis yang membuat ngengat lebih fit dengan menggurangi kemungkinan untuk dimangsa oleh predatornya.
2.        Seleksi seksual
Setiap sifat temurun yang membuat beberapa individu lebih menarik bsgi jrnis-jenis kelamin yang berlawanan, akan menjamin suatu perkawinan yang berhasil. Dalam sebuah eksperimen oleh Schldon dan Elizabeth Reed dibuat kultur yang berisi Drosophila jantan dan betina yang bermata merah, jantan dan betina yang bermata putih dicampur denagn jumlah yang sama. Disini terlihat bahwa seleksi seksual tadi cukup kuat untuk menyingkirkan lalat yang kurang fit dalam waktu yang cukup pendek (25x10 hari = 250 hari).

3.        Besar keluarga (family size)
Pada saat ini kita mengerti perinsip-perinsip genetika dan dengan demikian meningkatkan apresiasi kita dalam mengerti mekanisme evolusi dalam besar keluarga.
4.        Sumber genetika dari variabilitas
Reproduksi seksual menciptakan kombinasi gen baru genotipe baru, jadi hasilnya adalah fenotife atau variasi baru. Kombinasi baru ini terjadi dengan 3 cara:
a.         Crossing over
b.        Random assortment
c.         Outbreeding
Yang paling penting selain ketiga car tersebut adalah mutasi, karena kejadian ini menghasilkan alel-alel baru.[22]

5.        Hukum Hardy dan Weinberg
Teorema Hardy-Weinberg Menjelaskan Suatu Populasi Yang Tidak Berevolusi
Sebelum mempertimbangkan mekanisme yang menyebabkan suatu populasi berevolusi, akan sangat membantu memeriksa, sekadar sebagai perbandingan, struktur genetic suatu populasi  yang tidak berevolusi (nonevolving). Kumpulan gen seperti itu dijelaskan oleh teorema Hardy-Weinberg, yang diambil dari nama dua saintis yang secara terpisah menghasilkan prinsip itu pada tahun 1908. Teorema tersebut menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotype dalam kumpulan gen suatu populasi tetap konstan selama beberapa generasi kecuali kalau ada yang bertindak sebagai agen lain selain rekombinasi seksual. Dengan kata lain, pergeseran seksual alel akibat meiosis dan fertilisasi acak tidak akan berpengaruh pada keseluruhan struktur genetic suatu populasi.
Untuk menggunakan teorema Hardy-Weinberg, kembali kepopulasi bunga liar rekaan yang terdiridari 500 tumbuhan tadi.Ingat bahwa 80% (0,8) diantara lokus warna bunga pada kumpulan gen memiliki alel A dan 20% (0,2) memiliki alel a. Bagaimana rekombinasi genetic selama reproduksi seksual akan mempengaruhi frekuensi kedua alel itu pada generasi populasi bunga liar berikutnya? Kita akan mengandaikan bahwa penyatuan sperma dengan telur dalam populasi sepenuhnya terjadi secara acak; yakni, semua kombinasi perkawinan jantan-betina peluangnya sama besar. Keadaan tersebut analog dengan mencampurkan semua gamet dalam sebuah kantung dan kemudian mengeluarkannya secara acak, dua sekaligus, untuk menentukan genotype masing-masing zigot (telur yang dibuahi). Masing-masing gamet memiliki satu alel untuk warna bunga, dan frekuensi alel gamet tersebut akan sama dengan frekuensi alel pada populasi induknya. Setiap kali suatu gamet dikeluarkan dari kumpulan gamet secara acak, peluang bahwa gamet itu akan mengandung alel A adalah 0,8, dan peluang bahwa gamet itu akan mengandung alel a adalah 0,2.










Fenotipe

Genotipe                       AA                                        Aa                                           aa

Jumlahtumbuhan-          320                                       160                                           20
(total = 500)
Frekuensigenotipe                                 
                        x 2                                                                                                       x 2
Jumlahaleldalam          640A                                          160A  160a           40a
kumpulan gen
(total = 1000)

Frekuensialel                                                                   

                                    p  =frekuensiA =0,8                             q = frekuensia= 0,2


Perhatikan uraian diatas bahwa proses seksual meiosis dan pembuahan acak mempertahankan frekuensi alel dan genotype yang sama, yang ada pada generasi populasi bunga liar sebelumnya. Untuk lokus warna bunga, struktur genetic populasi berada dalam keadaan kesetimbangan-yang dinyatakan sebagai kesetimbangan Hardy-Weinberg (Hardy-Weinberg equilibrium). (Dalam contoh ini, populasi bunga liar padamulanya juga sudah berada dalam keadaan setimbang. Jika kita memulai dengan populasi yang belum seimbang, hanya satu generasi yang akan diperlukan untuk mencapai kesetimbangan.
Kita dapat menggunakan populasi bunga liar rekaan itu untuk menjelaskan teorema Hardy-Weinberg dalam istilah yang lebih umum.Populasi yang hanya terdiri dari dua alel, dimana alel yang satu dominan terhadap alel yang lain. Namun demikian, teorema Hardy-Weinberg juga berlaku bagi situasi dimana terdapat tiga atau lebih alel untuk suatu lokus tertentu dan tidak ada dominasi yang jelas.
Untuk suatu lokus gen di mana hanya dua alel yang ditemukan dalam satu populasi, para ahli genetika populasi menggunakan huru fp untuk menyatakan frekuensi satu alel dan q untuk menyatakan frekuensi alel lainnya. Pada populasi bunga liar rekaan tadi, p = 0,8dan q = 0,2. Perhatikan bahwa p + q = 1 ;gabungan frekuensi semua kemumgkinan alel harus menghasilkan 100% gen lokus tersebut dalam populasi. Jika hanya terdapat dua alel dan mengetahui frekuensi salah satu alel, maka frekuensi alel yang akan dapat dihitung:
            Jika p +  q= 1 maka p = 1- q dan q = 1 – p
Ketika gamet menggabungkan alelnya untuk membentuk zigot, peluang untuk menghasilkan genotype AA adalah  (penggunaan hukum multiplikasi). Dalam populasi bunga liar tadi, p = 0,8,  dan  = 0,64, itulah besarnya peluang sperma A membuahi telur A untuk menghasilkan zigot AA. Frekuensiindividu yang berhomozigot untuk alel lain (aa) adalah , atau 0,2 x 0,2 = 0,04 untuk populasi bunga liar. Terdapat dua cara di mana genotype Aa dapat muncul, tergantung pada induk mana yang akan menyumbangkan alel dominan.[23]

F.       Prinsip Evolusi
Perubahan yang terjadi pada kromosm dan gen merupakan materi dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam, oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi. Selanjutnya ad 5 prinsip evolusi, yaitu :[24]
1.        Pada saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk-bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.
2.        Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung lama pada tiap organisme yang berbeda. Umunya evolusi mula-mula berlangsung cepat pada saat spesies baru mulai muncul dan kemudian diperlambat apbila kelompoknya terbentuk.
3.        Spesies baru bukan merupakan bentuk yang paling sempurna yang lansung hidup tapi dari bentuk sederhana yang belum terspealisasi.
4.        Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke yang kompleks, ternyata banyak contoh “regresif” evolusi, dari bentuk kompleks ke bentuk yang sederhana, misalnya kasuari diturunkan dari burung bersayap dan dapt terbang menjadi burung tak bersayap dan tidak dapt terbang.
5.        Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalan individu oleh proses mutasi, reproduksi diferensial dan seleksi alam.











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Evolusi adalah perubahan yang perlahan-perlahan yang dialami oleh keturunan organisme. Keturunan suatu jenis berubah secara evolusi, sehingga terdapat variasi jenis. Telah banyak ilmuan yang menerangkan adanya evolusi, tapi hanya beberapa yang mengajukan teori. Hanya beberapa pula yang banyak penyokongnya serta pembuktian yang meyakinkan sehingga dapat disebut hukum evolusi, diantaranya :
1.      Jean Baptiste Lamarck (1744-1829)
2.      Sir Carles Lyell (1797-1875)
3.      Charles Darwin (1809-1882)
4.      Weismann,
5.      Hugo DE Vries (1901)
6.      Hukum Dollo,
7.      Hukum Cope,
8.      Hukum Gloger.
9.      Hukum Bergmann.
10.  Hukum Allen,
11.   Hukum Jordan,
12.  Hukum Gause,
13.  Teori Evolusi Modern (Neo Darwinism)
14.  Al-Jahiz
Untuk mengemukakan teori evolusi perlu mempelajari ilmu, yang dapat memberikan alasan sebagai bukti perubahan sifat organisme dalam jangka waktu yang lama. Bukti-bukti evolusi sebagai berikut :
1.       Bukti dari Palaentologi (Ilmu tentang Fosil)
2.      Bukti dari Klasifikasi
3.      Bukti dari Alat Tubuh yang Tersisa
4.      Bukti dari Biogeography (penyebaran mahluk hidup di bumi)
5.      Bukti dari Keturunan dan Variasi
6.      Anatomi Perbandingan
7.      Perbandingan Embriologi

·         Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi diantaranya adalah :
a.      Variasi yang diwarisi adalah evolusi.
Apakah di alam juga terjadi mekanisme yang sama syarat yang pertama adalah bahwa dalam populasi alami harus ada variasi yang temurun yang dapat menjadi bahan baku bagi evolusi :
1.      Variasi yang kontiniu
2.      Variasi yang diskontiniu
Kedua macam variasi ini dapat menyediakan bahan bagian evolusi hanya bila sifat tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang diwariskan dan bukan diperolehnya dari lingkungan.
b.      Seleksi Alamiah
Malthus menunjukan bahwa semua organisme mempunyai potensi reproduksi yang besar. Umpama: Kemampuan bakteri untuk membelah setiap 20 menit akan mampu menyelimuti permukaan bumi dalam beberapa hari bila tidak ada rintangannya
·         Ukuran Fitness
Fitness adalah suatu konsep biologis yang dapat di ukur hanya dari kemempuan individu untuk menghasilkan keturunan yang berbiak. Individu-individu dalam populasi yng meninggalkan sejumlah besar keturunan yang dewasa, adalah “fit”.
a.       Surviva (lulus hidup)
b.      Seleksi seksual
c.       Besar keluarga (family size)
d.      Sumber genetika dari variabilitas
e.       Hukum Hardy dan Weinberg
Teorema Hardy-Weinberg Menjelaskan Suatu Populasi Yang Tidak Berevolusi

·         Prinsip Evolusi
a.    Pada saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya.
b.    Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung lama pada tiap organisme yang berbeda.
c.    Spesies baru bukan merupakan bentuk yang paling sempurna yang lansung hidup tapi dari bentuk sederhana yang belum terspealisasi.
d.   Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke yang kompleks
e.    Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalan individu oleh proses mutasi, reproduksi diferensial dan seleksi alam

B.     Saran
Penulis Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.                                                                                             


DAFTAR PUSTAKA

Starr, Cecie dkk. 2012. Biologi Kesatuan dan Keragaman Mahluk Hidup Edisi 12-Buku 1. Jakarta : Salemba Teknika.
Manurung, Binari dkk. 2015. Biologi Umum. Medan: Universitas Negeri    Medan.
A.Campbell, Neil dkk. 2003. Biologi Edisi kelima-Jilid 2. Jakarta: PT    Gelora Aksara
Risnawaty Daulay, Lely. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung : Citapustaka Media Perintis.
Starr, Cecie dkk. 2012. Biologi Kesatuan dan Keragaman Mahluk Hidup Edisi 12-Buku 2. Jakarta : Salemba Teknika.
A.Campbell, Neil dkk. 2008. Biologi Edisi kedelapan -Jilid 2. Jakarta: PT Gelora Aksara






[1]Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2010),h.61
[2] Binari Manurung dkk, Biologi Umum,(Medan: FMIPA UNIMED, 2015),h.195
[3] Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2010),h.65
[4] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama,2000),Edisi kedelapan-Jilid 2,h.8
[5] Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2010),h.66

[6] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.9
[7] Ibid.,h.11
[8] Ibid.,h,18
[9]  Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2010), h.67
[10] Sains.kompas.com
[11] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.15
[12]Lely Risnawaty Daulay,Ilmu alamiah Dasar, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2010),h.61
[13] Ibid.,h.62
[14] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.15
[15] Cecie starr dkk, Biologi Kesatuan dan Keanekargaman Mahluk Hidup edisi 12-buku 2,(Jakarta:Salemba Teknika ,2013)h.4
[16] Ibid.,h.16
[17] Ibid.,h.5
[18] Cecie starr dkk, Biologi Kesatuan dan Keanekargaman Mahluk Hidup edisi 12-buku 2,(Jakarta:Salemba Teknika ,2013)h.369
[19] Ibid.,h.16
[20] Binari Manurung dkk, Biologi Umum,(Medan: FMIPA UNIMED, 2015),h.202

[21] Ibid, 203
[22] Ibid,h.203
[23] Neil A. Campbell dan Jane B. Reece,Biologi,(Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama,2000),Edisi kelima-Jilid 2,h.23
 
 
 
 

2 komentar: